Teks Drama Situ Bagendit
Situ Bagendit
Tokoh Drama
· Novi (Petani)
· Sinta (istri petani)
· Hera (Nyi endit)
· Nia (Barga/Centeng)
· Hanna (Nenek)
Peralatan
a. Lumbungpadi
b. Tongkat
c. Alat penumbuk padi
Latar Tempat
a. Gudang Beras
b. Rumah Petani
c. Sawah
d. Rumah Nyi Endit
Alur : Maju
Pada zaman dahulu di sebelah kota Garut ada sebuah desa yang subur dan penduduknya bermata pencarian sebagai petani,namun meski desa mereka subur,tetap saja mereka hidup dalam kemiskinan.
Suatu hari di didesa petani hilir mudik pergi ke sawah,hari itu adalah hari panen
*SAWAH*
Petani :Berat rasanya jika harus menjual padi ini pada orang kikir itu
Nyi Asih :Ya,mau gimana lagi kang,daripada kita harus berurusan dengan centeng-centengnya,bisa panjang ceritanya.
Petani :Nyi endit itu benar-benar serakah ya…rasanya sayang banget ini padi harus di jual sama orang pelit.
Nyi Asih :ya,kita mah orang kecil,terima saja nasib kang.
Petani :apa ya… yang di cari sama nyi endit? Harta sudah banyak gituh masih saja mau numpuk padi
Nyi asih : ya,,,udahlah kang entar kedengaran orang lain,kang padinya sudah selesai di tumbuk?
Petani :Sudah neng!
Nyi asih :hayu ah kita jual…(Mereka berdua berangkat ke gudang beras nyi endit)
*GUDANG BERAS NYI ENDIT*
Petani :Berapa harga padi sekarang?
Centeng :masih sama seperti yang dulu
Nyi Asih :kenapa tidak naik?padahal di tempat lain harganya lain
Centeng :Sudah,nih…uangnya,sana pergi !(mereka berdua pergi keluar)
*RUMAH PETANI*
Petani ;kapan nasib kita berubah?tidak tahan aku hidup seperti ini,kenapa ya tuhan tidak menghukum si lintah darat itu?
Nyi asih :sssttttt…….jangan kencang-kencang atuh nanti ada yang dengar! Kita mah harus sabar! Nanti juga akan dating pembalasan yang setimpal bagi orang yang suka berbuat aniaya kepada orang lain.tuhan mah tidak pernah tidur.
*GUDANG BERAS NYI ENDIT*
(Nyi Bagendit sedang menghitung lumbung padi)
Nyi endit :Bajar…..bagaimana,apa semua padi sedah di beli?
Bajar :sudah nyi,boleh di periksa lumbungnya nyi! Lumbungnya sudah penuh di isi padi,bahkan sampai di luar karma tidak muat
Nyi endit :ha…ha..ha…sebentar lagi mereka akan kehabisan beras dan akan membeli kepadaku,aku akan semakin kaya! Bagus ,awasi terus para petani itu jangan sampai mereka menjual padi pada tempat lain.Beri pelajaran bagi siapapun yang membangkang
(Beberapa minggu kemudian penduduk kehabisan beras)
*RUMAH PETANI*
Nyi asih :aduh kang…. Persediaan beras kita sudah menipis sebentar lagi kita harus membeli beras kepada nyi endit,sudah sekarang harganya naik 5 kali lipat
Petani :kata eneng juga harus sabar,ya..kita mah pasrah aja
(Di suatu siang yang panas,di ujung desa tampak nenek berjalan terbungkuk-bungkuk,dia melewati pemukingan penduduk dengan tatapan penuh iba)
Nenek :khm,! Kasihan para penduduk ini.mereka menderita hanya karena ulah seorng saja.sepertinya hal ini harus segera di akhiri.(dia berjalan mendekati seorang penduduk)Nyi,saya numpang Tanya
Nyi asih :ya nek,ada apa ya?
Nenek :Dimana saya bisa menemukan orang terkaya di desa ini?
Nyi asih :maksud nenek nyi endit? Sudah dekat nek.nenek tinggal lurus ajah sampai bertemu pertigaan lalu nenek belok kiri,nanti nenek lihat rumah yang sangat besar,itu rumahnya.emang nenek ada perlu apa sama nyi endit?
Nenek :daya mau minta sedekah
Nyi asih :ah…percuma saja nek,minta sama dia gak bakalan di kasih,kalau nenek lapar,nenek bias makan di rumah saya,tapi seadanya.
Nenek : tidak perlu,aku Cuma mau tau reaksinya kalau ada pengemis yang minta sedekah.oh ya…tolong kamu beri tahu penduduk yang lain untuk siap-siap mengungsi.karena sebentar lagi akan ada banjir besar.
Nyi asih : nenek bercanda ya…?mana mungkin ada banjir di musim kemarau.
Nenek :akutidak bercanda karena aku adalah orang yang akan memberikan pelajaran pada nyi endit,maka dari itu mengungsilah!bawalah barang-barang berharga milik kalian
(nenek pun pergi dan nyi asih pun bingung)
*DI RIMAH NYI BAGENDIT*
Nyi bagendit sedang menikmati makanan bersama dengan centengnya,datanglah seorang pengemis(nenek-nenek)
Centeng : hey pengemis tua,capat pergi dari sini! Jangan sampai teras rumah ini kotor terinjak oleh kaki9mu
Pengemis :saya mau minta sedekah,mungkin ada sisa makanan yang bias saya makan,sudah tiga hari saya tidak makan.
Centeng :apa peduliku,emang aku ibumu? Kalau mau makan,ya..beli jangan minta! Sana cepat pergi sebelum saya seret.
(tapi si nenek tidak bergeming dari tempatnya)
Pengemis : nyi Endit keluarlah! Aku mau minta sedekah nyai Enndddiiittt….
Nyi Endit :siapa sih yang terik-teriak di luar? Ganggu orang makan saja.hey siapa kamu nenek tua? Kenapa kamu berteriak- teriak di depan rumah orang?
Pengemis :saya Cuma mau minta sedikit makanan karena saya sudah tiga hari tidak makan
Nyi endit :lah,gak makan kok minta sama aku,TIDAK ADA …. Cepat pergi dari sini! Nanti banyak lalat nyium bau mu
(si nenek bukannya pergi tapi malah menancabkan tongkatnya ke tanah ,lalu memandang nyi endit dengan penuh amarah)
Pengemis :hai endit,tuhan memberikan mu risky yang berlimpah tapi kau tidak bersyukur,KAU KIKIR
Nyi endit :hahaha…..kau mau menghukum ku,tidak salah ni? Kamu tidak lihat centeng-centengku banyak sekali pukul saja pasti mati
Penemis :tidak perlu repot-repot mengusirku,aku akan pergi dari sini jaka kau bisa mencabut tongkat ku dari tanah
Nyi endit ;dasar nenek gila,apa susahnya nyabut tongkat,tanpa tenagapun aku bisa
(nyi endit mencoba menyabut tongkat,ternyata tongkat itu tidak bergeming)
Nyi endit ;sialan! (lalu menyuruh si centeng-centengnya) centeng…cabut tongkat itu! Awas kalau sampai tidaktercabut.gajih akan ku potong.
(centeng itu mencoba untuk mencabut tongkat itu,namun tidaj berhasil)
Nenek :hahaha…kalian tidak berhasil,ternyata tenaga kalian tidak deberapa.lihat aku akan mencabut tongkat ini.nenek itu mencabut tongkat itu,dan tiba-tiba dari bekas tancapan tongkat si nenek menyembur air yang sangat deras).Nyi endit inilah hukuman buatmu! Air ini adalah airmata para penduduk yang sengsara karena mu.kamu akan tenggelan oleh air ini!
Si nenek menghilang,dan nyi endit panic melihat air yang meluap dengan deras.ia berlari nenyelamatkan hartanya dan air meluap segera dan nyi endit tenggelam bersama hartanya).
0 Response to "Teks Drama Situ Bagendit"
Posting Komentar