Lanjutan Chocholate in love

PART 5

STORY
Aku pernah merasakan ketika aku berada di batas horizon…
Tak ada apa-apa disana…
Hanya kilasan masa lalu berputar bagaikan rol film..
Kemudian yang terlihat adalah ruang putih…
Tak ada apapun disana…
Putih.. sunyi dan hampa…
Aku bahkan tak merasa kalau aku bernafas…
Apakah itu yang kau rasakan saat itu Chae Kyeong-ah?
Ketika saat kau pergi… Apakah hal itu yang terjadi padamu?
Lalu dimana sekarang kau berada?
Masihkah berada di ruang putih itu?
Atau kau kini berada di tempat lain?
Menjadi malaikat dengan sayap putih seperti yang kau impikan?
Apakah Tuhan menjagamu?
Chae Kyeong-ah… i really miss you… .
+++++++
Kyuhyun meletakkan sebuket bunga lily di atas makam Chae kyeong. Sudah 2 bulan berlalu semenjak kepergiannya. Tapi, Kyuhyun masih dapat merasakan indahnya saat-saat mereka bersama. Yah.. dia memang tak mungkin bisa dengan cepat melupakan yeoja itu.. yeoja yang telah mencuri hatinya selama 4 tahun terakhir ini.
”Kyuhyun-ah…” sapa seorang wanita paruh baya di belakangnya. Kyuhyun menoleh, dia tersenyum melihat wanita itu.
Wanita itu kemudian berdiri disamping Kyuhyun, menatap makam Chae Kyeong. “Dia pasti merasa damai disana…”
“Ne, aku juga berharap begitu…” sahut Kyuhyun meraih tangan wanita itu dan menggenggamnya.
Wanita itu mengangguk, menepuk dada Kyuhyun dengan lembut dan tersenyum. Dia lalu melepaskan tangannya yang digenggam Kyuhyun, duduk menjongkok sambil mengatupkan kedua tangannya, berdoa. ”Chae Kyeong-ah.. eomma sekarang sudah mengikhlaskan mu. Berjanjilah kau akan terus tersenyum disana.. berbahagia disisi Tuhan. Eomma menyayangimu…”
++++++++
”Bagaimana kabar bibi sekarang? Aku berulang kali mengunjungi bibi tapi tidak pernah bertemu karena bibi tak ada di rumah…” tanya Kyuhyun pada wanita itu ketika mereka berjalan keluar dari area pemakaman. Wanita itu adalah ibu Han Chae Kyeong, namanya Yu eunji tapi Kyuhyun lebih sering memanggilnya dengan sebutan ’bibi’ saja.
”Aku baik-baik saja… hanya mencoba mengobati hati dengan berkeliling. Mencari kota yang tenang dan membuatku melupakan kesedihan..” kata wanita itu.
”Aku mencemaskan bibi… bibi tak pernah mengabariku selama 2 bulan ini,” seru Kyuhyun merengutkan wajahnya.
”Aigoo~ kau tampan sekali jika seperti ini,” sahut wanita itu tertawa sambil memukul pundak Kyuhyun. ”Yaa.. tak usah mencemaskan aku. Jika terlalu memikirkanku, bagaimana perasaan yeoja yang kau kencani sekarang? Kasihan dia jika sampai salah paham…”
”Ah~ bibi sebenarnya…” Kyuhyun mencoba menjelaskan tapi wanita itu memutusnya.
”Aku senang.. kau sudah menyembuhkan hatimu. Aku senang melihatmu sudah menemukan yeoja lain. Chae Kyeong juga pasti bahagia melihatmu bisa tersenyum lagi. Kau memang pantas mendapatkan kebahagiaan.. dengan kebaikan hatimu… kau sudah membuat anakku bahagia di akhir hidupnya… Cho Kyuhyun-ah.. kamsahamnida..” wanita itu membungkuk. Mengungkapkan terima kasih sebesar-besarnya pada Kyuhyun.
”Bibi.. jangan seperti ini, ” Kyuhyun gelagapan menerima penghormatan seperti itu.
Wanita itu menegakkan tubuhnya kembali, ”… aku akan pindah ke Cheju hari ini. Mungkin akan jauh dari Chae Kyeong disini, tapi aku akan mengunjunginya di setiap hari ulang tahunnya. Kyuhyun-ah… aku mengatakan ini agar kau bisa mengunjungiku jika kau liburan ke Cheju dan kuharap masih bisa bertemu dengan mu di makam ini saat hari ulang tahun Chae Kyeong.”
Kyuhyun mengangguk, ”Ne.. aku pasti akan mengunjungi bibi dan kita akan bertemu lagi di tempat ini.”
+++++++
Chaeri menatap lekat surat undangan reuni yang akan berlangsung minggu depan. Dia masih bingung akan datang atau tidak. Jika dia datang, dia tak hanya akan bertemu dengan teman-teman lamanya saat SMA tapi juga dengan sang ’mantan’.
Walaupun pernah sesumbar pada Kyuhyun kalau dia sudah melupakan sang ’mantan’, tapi nyatanya dia tak bisa melupakan begitu saja namja itu. Namja yang sudah menjadi teman baiknya sejak sekolah dasar lalu menjalin cinta dengannya saat di tingkat akhir sekolah atas. Mereka hanya terpisah karena mengejar mimpi masing-masing.
YAA! Tunjukkan yeoja mana yang bisa melupakan namja dengan kesan mendalam seperti itu!
Apalagi namja itu juga merupakan cinta pertama Chaeri. Chaeri lalu gegulingan tak jelas di ruang tengah rumahnya sambil memukul-mukul lantai gemas.
Kemudian dia berhenti saat mendengar bunyi pesan masuk ke ponselnya. Bergegas dia bangkit  mengambil ponselnya yang terletak di atas lemari pajangan dan melihat isi pesan.
From: Lee Jong suk
Chaeri-ya, apa kabar? Aku baru tiba di Seoul pagi ini. Aku merindukan mu.. bolehkah aku berkunjung ke rumah mu hari ini?
YAA! Baru saja dipikirkan, namja itu langsung mengirim pesan padanya. Chaeri mengacak rambutnya histeris. Dia tak mau bertemu. Jika mereka bertemu, Chaeri pasti merasakan sesak di dadanya. Merasa gugup berlebihan dan efeknya mimisan karena tak sanggup menahan gejolak kencangnya peredaran darah tubuhnya. Dia masih belum sanggup mengatasi perasaannya pada ‘mantan’ kekasihnya itu.
Baiklah… Chaeri memutuskan tak akan bertemu dengan namja itu hari ini. Dia lalu membalas pesan itu…
To : Lee Jong suk
Mianhae.. aku sangat sibuk hari ini. Kita bertemu lain kali saja ya (^__^)
Yap, massege send! Chaeri menghela nafas lega seakan baru melewati medan pertempuran. Dia lalu berbaring lagi di lantai. Menatap layar ponsel, memandangi foto yang menjadi wallpaper ponselnya.
”Onew-ah… kenapa noonamu yang manis ini tak bisa melupakan namja brengsek itu? Kalau aku tak bisa melupakan mu sih wajar.. karena kau sangat imut, tampan tapi kalau dia.. Lee Jong Suk. Ah~ hanya namja brengsek.. tapi, kenapa aku bisa begitu mencintainya selama bertahun-tahun? Harusnya aku bisa berkencan dengan namja lain… melupakannya…”
Chaeri menghentikan gumamannya dengan desahan panjang, dia melihat jam dinding, kemudian bangkit dari pembaringan menuju kamar mandi untuk mencuci wajah kemudian bersiap-siap menjemput Jungmin di sekolah. Sudah pukul 4 sore sekarang, biasanya Jungmin pulang pukul 5. Chaeri memang ditugaskan ibunya untuk menjemput sang adik, menggantikan ibunya yang sedang pulang kampung ke Daegu untuk menjenguk nenek mereka. Ibunya akan berada disana selama 5 hari dan ini sudah hari ke-2. Yah, lumayan selama ibunya di luar kota Chaeri bisa berbuat sesukanya di rumah. Cukup menyenangkan.
+++++++
”Yaa! Park Jungmin! Sejak kapan sekolahmu pindah ke gedung SMEnt!” bentak Chaeri sambil menarik kasar tangan adiknya yang baru keluar dari gedung itu.
”Omo.. noona. Bagaimana noona bisa tahu aku disini?”
”Hyung Jun, teman mu itu yang memberitahuku! Kau membolos sekolah dan malah ikut audisi disini?! Percuma aku menjemputmu ke sekolah tadi! Tunggu saja… kau akan habis dipukuli dengan centong nasi eomma jika dia tahu hal ini,” ancam Chaeri.
”Noona.. kumohon… jangan diadukan…” rengek Jungmin. ”Lagipula aku tak lulus audisi..”
”Mwo? Haha~” Chaeri tertawa mengejek. Dia tak merasa kasihan pada adiknya.
”Tadi aku melihat pacarmu…” Jungmin tak memperdulikan ejekan kakaknya dan perkataannya otomatis membuat Chaeri terdiam, ”.. aku menyapanya dan dia hanya menghiraukan ku seperlunya. Seperti tak mengenalku!”
”Tentu saja, dia baru bertemu denganmu sekali..” balas Chaeri mengajak adiknya berjalan menuju parkiran tempat dia memarkirkan mobil ibunya.
”Yaa.. noona, jujurlah padaku. Kau bukan pacar sungguhan kan? Aku tak akan mengadukannya pada eomma. Tenanglah…”
Chaeri tak memperdulikan ucapan adiknya. Dia membuka pintu mobil APV bagian tengah dan mendorong Jungmin untuk masuk. Saat berjalan menuju sisi mobil yang lain, dia menghentikan langkahnya saat melihat Kyuhyun dan rombongan Super Junior memasuki area parkir tempat dia berada.
Chaeri lalu melirik pada Jungmin yang sudah duduk manis di kursi penumpang, tersenyum penuh arti. Kemudian berlari menyongsong Kyuhyun.
”Kyuhyun-oppa…” seru Chaeri langsung mengalungkan kedua tangannya di lengan kanan Kyuhyun. Kyuhyun kaget melihat Chaeri terlebih karena mendengar cara yeoja itu memanggilnya. ”Hehe…” Chaeri nyengir lalu berbisik ke telinga Kyuhyun, ”Adik ku sedang mengawasi kita jadi bersikaplah mesra padaku! Arasseo?!”
Kyuhyun menatap Chaeri sambil mencibir. Lalu membalas berbisik, ”Aku tak akan membayar gandengan ini.. karena kau yang memulainya!”
”Mwo?!” seru Chaeri mencubit tangan Kyuhyun membuat namja itu meringis, ”Yaa! Jangan berkata seakan kau selalu bayar! Dasar menyebalkan!”
Chaeri dan Kyuhyun saling menatap kesal. Padahal ini pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah 3 minggu berlalu. Mereka terakhir bertemu saat Kyuhyun mengajak Chaeri ke rumah keluarganya. Saat itu mereka mengakhiri pertemuan dengan manis tapi tampaknya mereka melupakan hubungan mereka yang sempat baik itu.
”Kyuhyun-ah.. siapa yeoja itu?” tegur salah seorang dari rombongan Super Junior. Orang itu adalah sang leader. Dia menunggu jawaban sambil melipat kedua tangannya.
”Park Chaeri. Dia ’yeoja’ ku itu,” kata Kyuhyun sambil memberikan penekanan pada kata ’yeoja’. Sementara Chaeri membungkukkan tubuhnya memberikan salam.
”Oh..” Leeteuk mengangguk menandakan dia mengerti. Begitu juga member Suju yang lain yang ada di tempat itu seperti Eunhyuk, Yesung, Sungmin dan Shindong. ”Baiklah.. kita bergegas sekarang. Yang lain sudah menunggu kita di tempat acara. Kami pamit dulu ya Chaeri-sshi.”
”Hei.. kita ajak saja dia bersama. Untuk menyemarakkan suasana,” sela Yesung.
”Yah.. kalau yang punya hajat yang bilang sih, kita yang ditraktir ngikut saja…” sahut Eunhyuk menunjukkan senyum gummy-nya pada Chaeri sambil menyikut Sungmin yang juga tersenyum.
”Yaa.. kaja..kaja.. aku sudah lapar, palli-yo…” Shindong berjalan mendahului menuju mobil van yang Chaeri tahu selalu Kyuhyun gunakan untuk mengantarnya disusul Eunhyuk, Sungmin, Yesung dan Leeteuk.
”Mwo? Kalian mau apa sih sebenarnya?” Chaeri masih tak mengerti.
Kyuhyun melepaskan tangan Chaeri di lengannya, ”Kau bawa mobil sendiri kan?” Chaeri mengangguk. ”Kalau begitu ikuti saja mobil kami. kau akan tahu nanti…”
++++++
Sekarang Chaeri dan Jungmin berada di sebuah restoran masakan tradisional korea terkenal yang terletak di daerah Myeong-dong. Yesung yang katanya pemilik hajat rupanya sudah memesan restoran itu untuk tamu-tamunya. Chaeri sempat mikir, kenapa Yesung gak ngajak mereka makan di restoran milik dia saja, tapi waktu menanyakan hal itu pada Kyuhyun, namja itu menjawab, ”Gak bakal ada orang yang bisa nebak isi otak hyung, lagian beberapa hyung memang lagi kepingin makan Dolsot bibimbab. Jadi, kami nyuruh dia ngadain pesta-nya disini.”
Lalu Chaeri bertanya lagi, ”memangnya pesta apaan sih ini?”
Kyuhyun yang sedang menikmati jajangmyeong menghentikan kegiatan menyuapnya dan menggigit sumpitnya kesal sambil melirik yeoja berkaca mata minus itu, ”Ultah Yesung-hyung! Aigoo~ gak liat apa ada kue sama lilin di depan meja sana..”
”Mana aku tahu kalau itu untuk pesta ultah hyungmu. A-aku pikir..”
”Sudahlah, gak usah dibahas..” Kyuhyun mengibaskan tangan. Chaeri cemberut melihat Kyuhyun tak mau mendengarkan dia.
Member Super Junior yang lain memperhatikan pasangan ‘jadi-jadian’ itu. Donghae dan Sungmin tersenyum kecut melihat gaya sok cuek Kyuhyun pada Chaeri. Sementara Henry sebisa mungkin tak menunjukkan ‘eksistensi’-nya disana, dia ketakutan kalau dendam Chaeri padanya muncul lagi.
Kemudian tamu Yesung bertambah, kali ini yang datang adalah geng ‘chocoball’. Heechul yang memang baru datang, masuk bersama teman-teman geng-nya itu. Ada Jungmo, Nassun, Hongki, Jonghun dan Simon. Saat memperhatikan tamu-tamu Yesung, Chaeri sadar cuman dia sendiri saja satu-satunya yeoja yang menjadi tamu Yesung.
Kyuhyun menarik tangan Chaeri agar merapatkan duduknya, memberi ruang untuk Jungmo duduk.
”Selesai makan, pulanglah. Pesta ini tak akan selesai sampai tengah malam. Kasian adikmu dikepung orang-orang ini,” Kyuhyun mengatakan sambil sumpitnya menunjuk-nunjuk member SJ yang lain yang sedang berceloteh ria dengan Jungmin.
”Yaa.. Kyuhyun-ah. Dia yeojamu?” sela Jungmo.
”Ne..” sahut Kyuhyun pendek.
Chaeri menoleh pada Jungmo dan tersenyum kemudian mengenalkan dirinya sambil menjulurkan tangan dan Jungmo menjabatnya.
”Aku sangat suka melihat oppa saat memetik gitar. Sangat keren,” Chaeri mengacungkan kedua jempolnya.
”Ah~ gomawo,” sahut Jungmo.
”Yaa! Aku baru sadar kalau ada yeoja disini,” sentak Heechul kaget tapi dia kemudian tersenyum pada Chaeri, ”Annyeong, Chaeri-sshi.. kenapa kau tidak mengenakan jepit rambut yang pernah kuberikan? Ah~ aku kecewa sekali, padahal Kyuhyun bilang kau itu fans sejatiku..” Heechul berkata dengan nada merajuk.
”Heechul-oppa.. mianhae. Aku menyimpannya di rumah.. aku janji akan selalu memakainya nanti.. mianhae..” sesal Chaeri.
Kyuhyun menyela,”Abaikan dia!”
”Mwo?” Heechul berseru, ”Maksudmu Kyu? Kau menyuruh yeojamu mengabaikan aku?! Hah~ cemburu..” senyum mengejek muncul di wajah Heechul sementara Kyuhyun tak menanggapi.
”Yaa.. cepat makannya di selesaikan! Aku sudah gak sabar mau karaoke.. ”seru Leeteuk kemudian.
+++++++
Setengah jam kemudian, lokasi pesta pindah. Sekarang mereka berada di sebuah tempat karaoke. Masih di kawasan Myeong-dong. Chaeri senyam-senyum melihat satu-persatu idol itu menampilkan ’kegilaan’ mereka saat berkaraoke.
”Kapan kau pulang?” tanya Kyuhyun yang baru kembali dari toilet, dia menghenyakkan tubuhnya di sofa, duduk di samping Chaeri yang sedang terpana menyaksikan duet maut Ryeowook dan Sungmin menyanyikan lagu ’firework’ sementara EunHae couple bergaya seakan mereka model video klipnya. Adiknya sendiri sekarang sedang jingkrak-jingkrak gak jelas sambil memukul-mukulkan pompom di perut Shindong yang sudah teler kekenyangan. Benar-benar pesta ’namja’ yang abnormal.
”Yaa! Kenapa sih dari tadi kau mengusirku? Kapan lagi aku bisa melihat kelakuan mereka yang ’sarap’ begini? Aku suka disini! Aku hanya akan pergi jika Yesung-oppa mengusirku!” sahut Chaeri ketus. Kyuhyun hendak membalas Chaeri tapi ditahannya karena ruangan itu semakin ribut saja.
”Yakkk… saatnya FT ISLAND beraksi!”
Seruan penuh semangat dari Hongki dan Jonghun yang langsung mengambil alih mic dari tangan Ryewook dan Sungmin membuat ruangan itu semakin hidup dan histeris. Sekarang member Super Junior seakan menjadi primadonna yang menikmati mini konser spesial dari dua pentolan Ft Island…
”Adikmu memang terlihat menikmati suasananya. Tapi, lebih baik kau pulang sekarang. Jika terlalu larut, nanti kau akan mendapat hadiah centong nasi lagi,” Kyuhyun kembali memperingatkan Chaeri.
”Yaa.. jangan sok perhatian. Eomma sedang di Daegu, jadi tak apa aku pulang larut hari ini..” jawab Chaeri.
”Baiklah.. kalau itu maumu,” Kyuhyun mengambil sebotol shoju lalu meminumnya dan kemudian meninggalkan Chaeri untuk bercerita dengan rekan se-grup-nya.
+++++++
3 jam berlalu, pesta sudah berakhir. Beberapa member SJ sudah pergi karena ada schedul, sedangkan geng ’Chocoball’ pindah tempat acara. Mereka mau mengadakan gathering spesial saat tengah malam. Yang tersisa di ruangan karaoke itu hanya Yesung, Sungmin, Donghae, Kyuhyun dan Chaeri beserta adiknya. Kondisi KyuMin parah, mereka mabuk total sedangkan Jungmin tertidur pulas tak bisa dibangunkan.
”Hae, kau pasti bisa mengantar Kyuhyun dan Sungmin sendiri ke dorm ’kan?” tanya Yesung.
”Mana bisa! Hyung memangnya mau kemana sih?” protes Donghae.
”Mau lanjut pesta dengan ’Chocoball’ dong..” seru Yesung nyengir.
”Biar aku yang bantu Donghae-oppa. Yesung-oppa pergi saja. Bersenang-senanglah… ini kan hari ulang tahunmu… mereka biar ku antar,” sela Chaeri memberi solusi.
”Ah~ gomawo, Chaeri-sshi. Aku akan mentraktirmu lagi nanti! Baiklah.. aku akan membantu kalian membawa dua makhluk itu ke mobil…” sahut Yesung girang.
++++++++
”Huft.. yappp…” suara Donghae dan Chaeri saat mereka menghempaskan tubuh Kyuhyun di tempat tidurnya.
”Aigoo~ dia berat sekali,” gerutu Chaeri sambil memukul-mukul pundaknya.
”Hah.. iya,” timpal Donghae berkacak pinggang memandang dongsaengnya yang tepar karena mabuk. ”Biar aku sendiri saja yang menjemput Sungmin kemari. Dia sudah cukup sadar kok, kau disini saja beristirahat sebentar.”
Chaeri mengangguk, Donghae lalu keluar dari kamar Kyuhyun menuju parkiran dimana Sungmin dan Jungmin masih menunggu di dalam mobil Chaeri.
Chaeri tak langsung keluar dari kamar Kyuhyun saat Donghae pergi. Dia mengamati kamar itu sambil duduk di tepi ranjang Kyuhyun. Setelah memperhatikan seisi kamar, yeoja itu lalu menatap Kyuhyun yang sedang terlelap.
”Yaa.. dasar pemabuk! Kau memperingatkanku untuk tidak minum alkohol, tapi malah kau yang terkapar. Memalukan..”
Chaeri menertawakan Kyuhyun setelah itu. Namun, tawanya terhenti saat merasakan tangan namja itu tiba-tiba meraih tangannya.
”Kaljima…”
”Mwo?!” seru Chaeri mendengar igauan Kyuhyun.
”Kaljima…” namja itu kini meremas jari-jemari Chaeri membuat yeoja itu menarik paksa tangannya.
”Yaa.. BABO! Kau menyakitiku!” Chaeri bergegas bangkit, ingin meninggalkan kamar itu. Tapi lagi-lagi tangan Kyuhyun berhasil menarik tangannya.
”KALJIMA!” namja itu kini berteriak dan bangkit dari tidurnya. Menggenggam tangan Chaeri erat.
”Baiklah.. aku tak akan pergi,” Chaeri lalu kembali duduk disisi ranjang Kyuhyun. Mereka saling berhadapan kini. Chaeri melihat saat ini namja itu sedang menangis.
”Kaljima…” Kyuhyun menarik Chaeri ke dalam pelukannya. Chaeri terkejut dan mencoba menolak tapi akhirnya dia hanya pasrah membiarkan namja itu memeluknya.
”Pelukan ini masuk ke daftar tagihan. Sudah kuduga kau akan melakukan ini padaku. Untung saja aku sudah bikin tarif..” gumam Chaeri sementara Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya sambil terus berkata ’kaljima.. kaljima.. kaljima…’
Kyuhyun mulai melonggarkan pelukannya, dia menatap Chaeri, menyibak poni yang menutupi kening yeoja itu. Chaeri mulai ketakutan, takut namja itu melakukan hal-hal yang tidak dia inginkan, apalagi namja itu sedang mabuk. Dia tak akan sadar dengan perbuataannya. Chaeri mencoba menjauh, tapi namja itu menarik kepalanya dan kemudian…
Do it.. do it… chu~♥
Do it.. do it … chu~♥
Yap, bibir Kyuhyun sukses mendarat di bibir Chaeri. Perasaan yang ada pada Chaeri kini campuran shock, marah dan jijik. Ini pertama kalinya bagi Chaeri merasakan bibir yang bau alkohol seperti ini dan Chaeri paling tidak suka jika namja yang menciumnya dalam kondisi mabuk. Dia mencoba melepaskan diri dari Kyuhyun tapi namja itu semakin beringas. Bahkan semakin dalam menciumnya, Chaeri sangat ingin muntah kini.
Setelah berhasil melepaskan diri dari ciuman panjang Kyuhyun, Chaeri mengambil bantal dan memukuli namja itu dengan brutal.
“Kau menjijikkan.. AKU BENCI! Kau harus membayarku 2 juta won karena ini. Aku benci.. aku benci!”
“Yaa.. apa yang kau lakukan!” pada saat itu Donghae muncul di kamar sambil membopong Sungmin. “Kau ingin membunuh dongsaeng ku?!”
“NE!” sahut Chaeri kembali memukuli Kyuhyun.
”Hentikan!” Donghae menangkap tangan Chaeri yang memegang bantal dan menarik paksa bantal itu lalu melemparkannya ke wajah Sungmin dan sukse bikin namja itu tak sadarkan diri lagi.
Kenapa sampai tak bisa sadarkan diri? Padahal hanya dilempar bantal, Yap, tentu saja bakal kayak gitu, karena itu adalah bantal Kyuhyun yang bau apek (=.=)’. Chaeri dan Donghae masih gak sadar kalau tangan mereka sekarang sudah ketularan bau apek bantal Kyuhyun.
”Aigoo~ Kyuhyun-ah.. gwenchanayo?” Donghae duduk disamping Kyuhyun dan mengusap-usap kepalanya, lalu kembali berteriak pada Chaeri, ”Untung aku cepat kembali.. kalau tidak bagaimana nasib dongsaengku! Ternyata k-kau…”
”YAA! TERNYATA AKU APA?!” bentak Chaeri.
”MICHYEO (gila)!” sahut Donghae melotot.
Chaeri yang emosinya naik ke ubun-ubun karena dikatai gila, langsung menendang kaki namja itu. Membuat Donghae meringis kesakitan.
”Yaa! Aku tak peduli kau mengatai aku apa! Tapi sampaikan pada dongsaengmu itu! Aku minta 2 juta won karena dia sudah mencium aku dengan paksa tadi!”
Setelah mengatakan itu, Chaeri bergegas meninggalkan dorm SJ. Sementara Donghae tercengang, Lalu, dia memandang Kyuhyun yang masih terlelap seakan tak mendengar keributan tadi. Donghae mendesah sambil menjitak kepala Kyuhyun.
”Nappeun..” serunya kemudian bangkit dari duduk dan meninggalkan kamar Kyuhyun.
+++++++
”Aku mau mandi! Kalau kau berangkat, jangan lupa tutup pintu,” seru Chaeri pada Jungmin keesokan paginya.
”Noona~” panggil Jungmin.
”Mwo?!”
”Tak usah menjemputku pulang sekolah nanti! Aku akan main ke SM lagi, Shindong hyung dan Eunhyuk-hyung akan mengajari aku dance nanti…”
”Mwo?! Bagaimana bisa?” Chaeri bergegas menghampiri adiknya yang masih sarapan.
”Tentu bisa dong, aku juga tahu kalau kau dan Kyuhyun-hyung tak sungguhan pacaran. Tapi, aku harap nanti kalian bisa jadian beneran. Kalian serasi sekali kemarin. Yang namja tampan, yang yeoja standart. Yah.. saling melengkapi. Bersemangatlah agar bisa membuatnya jatuh cinta padamu!”
Chaeri menjitak kepala adiknya. ”Aku gak bakalan pacaran dengan namja idiot seperti itu! Tutup mulutmu dan jangan mengadu pada eomma! Kalau eomma sampai tahu, aku akan memberimu hukuman sampai membuatmu menyesal karena telah dilahirkan!” setelah mengancam adiknya, Chaeri berlalu menuju kamar mandi.
Setengah jam kemudian, mandi Chaeri selesai. Sambil bersenandung, dia berjalan menuju kamarnya melewati ruang tengah. Tapi, ada sesuatu yang membuatnya terkejut disana..
”Yaa! Bagaimana bisa kamu masuk rumahku?!” pekik Chaeri pada Kyuhyun yang sedang duduk santai di ruang tengahnya.
”Tubuhmu.. yeah, lumayan juga..” Kyuhyun mengeluarkan seringainya sambil memperhatikan dari ujung rambut sampai ujung kaki tubuh Chaeri yang hanya ditutupi dengan handuk. ”Yah, sayangnya kaca matamu cukup mengganggu pemandangan indah ini..”
”KYAAA~”
Chaeri bergegas masuk ke kamarnya. Secepat mungkin mengganti handuk mandinya dengan pakaian. Chaeri keluar dari kamarnya dengan menggunakan dress motif bunga yang panjangnya selutut dan senyum Kyuhyun menyambutnya.
”Bagaimana kau bisa masuk?!” Chaeri masih menanyakan hal yang sama.
”Jungmin yang mempersilahkan. Mandimu lama sekali dan suaramu saat bernyanyi tadi sangat memekakan telinga. Jadi, ini kebiasaanmu saat ibumu tak ada?” sahut Kyuhyun sambil membelai rambut Chaeri yang basah.
”Jauhkan tanganmu dari rambutku!”
”Oke, jangan emosi. Hm~ bagaimana kalau kita duduk dulu,” kata Kyuhyun, terdengar seperti sedang mengejek.
”Ini rumahku! Kenapa malah kau yang mempersilahkan?”
”Ne.. aku tahu,” kata Kyuhyun, menarik tangan Chaeri dan mengajak yeoja itu duduk di lantai ruang tengah.
”Kau kemari karena ingin membayar ku kan? Cepat serahkan uangnya dan pergi dari sini!” Chaeri melepaskan tangannya dan menatap tajam namja itu.
”Aku tak akan melakukan itu,” geleng Kyuhyun tertawa.
”Yaa! Bukannya kau kemari karena hyungmu menyampaikan pesan ku semalam? Kau harus memberiku 2 juta won karena kau sudah menciumku secara paksa!”
Kyuhyun memangku wajahnya dengan tangan, masih melemparkan senyum, ”Aku tak akan membayar sesuatu yang tak ku nikmati. Semalam aku mabuk, aku sama sekali tak merasa kalau aku mencium mu. Jadi untuk apa aku membayar?”
”K-kau..” Chaeri menunjuk Kyuhyun.
”Mwo? Perjanjian itu hanya berdasarkan ucapan. Tak ada hitam di atas putih! Lain halnya tentang hubungan kita. Kau menandatangi kontrak berpacaran dengan ku selama batas waktu tak ditentukan. Selama perusahaan memerlukan, kau itu adalah pacarku. Semua orang juga mengetahui hal itu. Lantas, apa wajar jika aku menciummu dan kemudian membayar? Jika orang lain tahu, kau akan dianggap wanita murahan!”
”Ja-jadi.. kau menganggapku seperti itu?” ujar Chaeri lirih.
”Kau ingin aku menganggapmu seperti apa?” Kyuhyun balik bertanya.
”Chingu! Aku menganggapmu temanku jadi aku berharap kau menganggapku begitu!”
”Tak ada teman yang memeras temannya sendiri..” sahut Kyuhyun.
”Tak ada teman yang mencium temannya sendiri…” tambah Chaeri.
”Apa kau begitu membenciku? Begitu jijik? ” pekik Kyuhyun.
”Bau alkohol itu membuatku mau muntah. Aku mencuci mulutku sampai 10 kali dan rasanya tak bisa hilang. Aigoo~ alkohol tak pernah semengerikan itu untuk ku tapi ketika..” Chaeri terdiam dan wajahnya merona mengingat kejadian semalam. Di geleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan ingatan itu dan kemudian menghela nafas.
”Mianhae..” Kyuhyun menepuk pundak Chaeri.
”Kurang tulus…”
”Jeongmal mianhae…” kata Kyuhyun lagi.
”Kau menyebalkan…” Chaeri mendorong Kyuhyun.
”Yaa! Kau ini! Tubuhmu saja yang kecil. Tapi tenagamu seperti gajah. Kurangi tenagamu saat mendorongku!”
Chaeri bangkit dari duduknya dan menyepakkan kakinya ke lutut Kyuhyun membuat namja itu meringis.
”Yaa!”
”Jangan berteriak terus!” Chaeri bersiap menendang lagi, ”Mau minum apa?”
”Mwo?” Kyuhyun lalu tertawa, bangkit dari duduknya dan menyusul Chaeri ke dapur. ”Tak usah repot. Cukup air putih.”
”Kalau begitu bisa ambil sendiri..” ujar Chaeri sembari membersihkan meja makan. Membawa piring dan gelas kotor bekas sarapan adiknya ke bak cuci. Kyuhyun tanpa sungkan mengambil minum untuknya sendiri sambil memandangi punggung Chaeri yang sedang melakukan tugasnya membersihkan dapur.
”Dengan siapa kau akan pergi ke acara reuni sekolahmu?”
”Molla..” sahut Chaeri sambil mengelap tangannya seusai mencuci. Tapi kemudian dia terkesiap,”Omo~ bagaimana kau tahu kalau ada reuni di sekolah ku?”
”Tadi aku melihat undangannya. Sambil menunggumu selesai mandi, aku membacanya. Aku tak ada schedule hari itu. Aku bisa pergi bersamamu.”
”Yaa! Malaikat mana yang membuatmu jadi baik seperti ini?” Chaeri setengah tak percaya mendengar tawaran Kyuhyun tadi.
”Hah, kau lupa? Kau dulu sempat berkata kalau aku memang orang baik sejak awal kita berjumpa….”
Chaeri menyela, ”Aku tak berkata seperti itu!”
”Tapi intinya seperti itu!” balas Kyuhyun tersenyum. ”Maukah kau menerima tawaran ku ini, darling?”
Chaeri berjengit hendak mengumpat. Tapi kemudian terdengar bunyi bel. Chaeri bergegas menuju interphone untuk melihat orang yang datang. Ketika sudah mengetahui siapa tamunya, Chaeri jadi ingin membenturkan kepalanya ke tembok.
Yaa! Ngapain Lee Jong Suk ke rumahnya pagi ini?! Tapi, Chaeri tak bisa mengusir namja itu. Walau enggan, Chaeri mempersilahkan namja itu masuk ke rumahnya.
++++++++
Kyuhyun memperhatikan air muka Chaeri dan Jong Suk yang saling berpandangan secara bergantian. Kemudian dia berdehem untuk menyadarkan kedua orang itu kalau masih ada dirinya diantara mereka.
”Jong Suk-ah, kenalkan. Dia Cho Kyuhyun, nae namja…”
Kyuhyun bisa melihat wajah Jong Suk yang terkejut tanpa Chaeri perkenalkan lagi, Kyuhyun  paham siapa namja itu sebenarnya.
“A-aku tak mengira, kau berkencan dengannya..” Jong Suk menundukkan wajahnya sesekali dia melirik Kyuhyun.
“Yah, aku juga sama..” sahut Chaeri lirih.
“Mianhae… aku mengganggu kalian. A-aku kemari ingin memberikan ini dan ingin berbicara denganmu. Tapi, ah.. kita bicarakan nanti saja. Aku permisi dulu,” Jong Suk bergegas bangkit dan membungkukan tubuhnya memberi salam kemudian pergi dari rumah Chaeri.
Kyuhyun tercengang dengan tingkah namja itu yang langsung pergi begitu saja, kemudian memandang Chaeri yang sedang membuka bingkisan yang diberikan Jong Suk tadi.
“Coklat..” kata Kyuhyun melihat isi bingkisan itu.
”Ne.. dia selalu memberikan ini. Coklat…” Chaeri mengambil sebuah coklat berbentuk bintang dan memakannya. ”… Coklat yang diberikannya selalu saja terasa manis walau saat memakannya hati terasa perih.”
”Sarang..” gumam Kyuhyun. Dia menatap mata Chaeri yang mulai basah, ini kali pertama dia melihat sisi melankolis dari yeoja itu, kemudian dia menepuk-nepuk puncak kepala Chaeri. ”Coklat yang diberikannya menandakan cintanya padamu dan ketika kau memakannya menandakan kau juga mencintainya.”
”Kata-katamu dalam sekali..” Chaeri lalu tanpa ragu memeluk Kyuhyun dan menangis di dada namja itu. Kyuhyun membelai rambut Chaeri yang sudah hampir kering sambil mengelus lembut punggungnya, kemudian dia melantunkan sebuah lagu untuk Chaeri dan juga… untuk dirinya sendiri.
To Be Continued
PART 6

STORY
Di hari terakhir bulan Agustus, Chaeri duduk seorang diri di sebuah halte bus. Memandangi langit yang cerah, berpikir.
Dia sedang memikirkan tentang kontrak ‘konyol’ nya dengan SM ent. Yeoja itu baru saja mengecek rekeningnya, sekarang gabungan antara rasa senang, kaget dan bingung sedang bergumul di hatinya.
Senang karena akhirnya mendapat honor yang sangat dinantikannya…
Kaget karena melihat jumlah honornya…
Di kontrak yang di tanda tanganinya, dia hanya akan mendapat bayaran  3 juta won setiap bulannya. Tapi nyatanya, uang yang masuk adalah 5 juta. Terlebih, uang itu disetor dalam waktu yang tidak bersamaan.
Chaeri berpikir, apakah mungkin yang memberikan (tambahan) uang 2 juta won itu adalah Kyuhyun? Mengingat, minggu lalu Chaeri memintanya sebagai balasan ciuman waktu itu.
Tapi, waktu itu Kyuhyun bilang dia tak mau bayar…
Chaeri bingung. Dia ingin menghubungi Kyuhyun saat ini, tapi dia ragu. Dia bosan jika ujung-ujungnya nanti mereka bertengkar dan yang selalu menjadi permasalahan adalah uang.. uang dan uang.
Chaeri tak ingin Kyuhyun menganggapnya sebagai tukang peras atau wanita yang terlalu materialistis. Bukannya dulu dia pernah berkata pada namja itu bahwa dia ingin menjadi’teman’.
Tapi, dengan Kyuhyun membayarnya itu menunjukkan kalau namja itu tak ingin menjadi temannya. Itu yang dipikirkan Chaeri saat ini. Padahal, saat merasakan kehangatan, kelembutan dan perhatian namja itu padanya saat dia menangisi Jong Suk, itu membuatnya sangat tersanjung. Merasa sedang diperhatikan oleh seorang teman baik.
Chaeri lalu mencari nomor kontak Kyuhyun di ponselnya. Masih ragu untuk menelpon atau tidak. Tapi dia tak jadi menelpon. Dia memang cukup risih jika menghubungi duluan. Biasanya yang menghubungi duluan adalah Kyuhyun.
Namun, namja itu tak pernah menghubunginya selama seminggu ini. Padahal, malam nanti akan ada pesta reuni sekolah Chaeri. Minggu lalu, Kyuhyun bilang kalau dia yang akan menemani Chaeri pergi kesana. Tapi, sampai sekarang dia belum mengkonfirmasi lagi.
Chaeri menghela nafas, dia sudah membuat keputusan. Jika malam nanti Kyuhyun datang menjemputnya maka dia akan sekalian menanyakan tentang uang itu. Tapi, jika Kyuhyun tak datang maka dia tak akan menanyakannya. Dia akan menerima dengan senang uang itu tanpa perlu berpikir rumit lagi.
++++++
Di dorm Sj, sore hari. Kyuhyun sedang bersiap-siap untuk menjemput Chaeri. Dia mengenakan kaos putih lengan panjang yang ditimpa dengan jas bewarna coklat gelap. Dia memang belum menghubungi yeoja itu lagi beberapa waktu ini untuk mengkonfirmasi tentang dirinya yang bersedia menjadi partner Chaeri. Dia berpikir tak perlu menghubungi yeoja itu lagi karena pada saat dia menawarkan diri minggu lalu, semuanya jelas. Kalau dia sedang tak bercanda. Dia memang ingin menjadi pasangan Chaeri di acara itu mengingat orang-orang tahu kalau mereka adalah sepasang kekasih.
Saat Kyuhyun keluar dari kamar, dia heran melihat member SJ sedang berkumpul di ruang tengah. Tak biasanya semua Hyung-nya kumpul lengkap. Pastinya sedang merapatkan sesuatu.
“Yaa.. Kyu, akhirnya keluar kamar juga!” seru Leeteuk.
“Rapi sekali, mau jalan ya?” kali ini suara Yesung.
”Ne, Hyung. Ngomong-ngomong, kalian lagi ngapain? Tumben, ngumpul semua..” kata Kyuhyun menghampiri mereka. Dia lalu duduk di samping Donghae. Melantai, karena yang duduk di kursi adalah member yang tetua.
”Begini, Kyu. Kita kan di kasih liburan sama perusahaan selama 3 hari, mulai lusa. Jadi sekarang kita sedang ngomongin tentang rencana liburan kita. Karena ini sudah akhir musim panas, jadi kita rencananya bakal pergi ke laut. Tapi, karena liburannya singkat kita gak bisa pergi keluar negeri…” jelas Leeteuk.
”Padahal aku kepingin ke Pattaya lagi.. atau paling gak ke Hawaii… atau paling gak liburan ke Eropa seperti tahun lalu..” seru Eunhyuk manyun.
”Aku sudah bosan dengan Pattaya..” timpal Ryeowook.
”Sudah kubilang kan kita gak bakal ke luar negeri!” ujar si leader menjitak kepala Eunhyuk dan Wookie.
”Ke Mokpo aja ya hyung… kan di dalam negeri aja tuh. Jadinya aku bisa sekalian pulang kampung…” seru Donghae ngesot ke kaki Leeteuk.
”Di Mokpo gak bisa lihat sunrise… cuman sunset. Males ah.. mending ke pantai Incheon aja klo ujung-ujungnya cuman liat sunset,” komentar Heechul yang di angguki Shindong, Yesung dan Siwon.
”Bisa kok Hyung!” seru Hae.
”Tapi Mokpo kan masih kampung. Mana jalannya jauh banget.” ujar Sungmin yang sukses bikin Donghae ngamuk dan terjadilah pergumulan antara dua makhluk itu.
”Ke Cheju aja deh..” usul Ryeowook.
”Andwee… aku maunya Mokpo!” seru Donghae lagi.
”Aku pingin ke pantai gwangli, di Busan. Katanya keren lho, naik pesawatnya lebih cepat pula dibanding ke Cheju. Bisa liat sunrise, terus pasir putihnya keren. Banyak cafe buat nongkrong,” kata Leeteuk menerawang.
Semua member menatap Leeteuk. Nyata sekali si leader sudah mulai bikin keputusan. Biarpun Donghae nangis kejang kepingin ke Mokpo juga gak bakalan di tanggapin secara Leader sudah bikin alasan agar member lain menyetujui sarannya.
Alhasil, keputusan final lokasi piknik mereka adalah Busan. Donghae cuman bisa nangis gara-gara gak jadi pulang kampung. Tapi Leeteuk menepuk pundaknya dan berkata, ”Bentar lagi kan liburan Chuseok tuh. Kamu kan bisa pulang kampung saat itu, jadi sabar aja ya…”
Donghae yang mulanya merajuk gak mau ikut, jadinya terpaksa mengangguk karena member yang lain menatap dengan tatapan menusuk.
”Oke, kita pesan pesawat ma hotel dulu deh..” kata Leeteuk semangat.
”Boleh bawa pacar gak Hyung?” tanya Shindong.
”GAK BOLEH!” seru Leeteuk, Kyuhyun dan member yang lain bersamaan.
++++++
Hari sudah mulai gelap. Chaeri sedang asyik menonton televisi di rumahnya sementara sang adik mengerjakan PR. Ibunya sendiri masih belum pulang karena sedang dinas sore di rumah sakit. Kemudian, terdengar suara bel. Chaeri bergegas melihat siapa yang datang. Dia hanya bisa membulatkan mulutnya melihat Kyuhyun di depan pintu pagarnya.
Buru-buru Chaeri keluar membukakan pintu. Kyuhyun tampak rapi dan tampan, nyata sekali sudah siap untuk pergi ke tempat acara. Tapi Chaeri, dia masih menggunakan baju rumah yang lusuh. Dia memang memutuskan untuk tak jadi datang ke acara reuni gara-gara sampai sore Kyuhyun tak menghubunginya.
”Kenapa kau belum bersiap-siap?!” seru Kyuhyun.
”Kau tak bilang kalau akan menjemput. Aku sudah memutuskan tak jadi datang ke reuni gara-gara kau tak menghubungiku!” balas Chaeri.
”Babo! Mana mungkin aku melanggar janji. Ayo ganti pakaianmu sekarang!” kata Kyuhyun mendorong Chaeri masuk ke dalam rumah.
Chaeri langsung masuk ke kamarnya mengganti pakaian secepat mungkin. Kemudian dia keluar dan Kyuhyun hanya bisa tercengang melihat yang Chaeri pakai.
”Babo! Memangnya kau tak punya baju lain?”
Kyuhyun berkata seperti itu karena penampilan Chaeri terlihat sangat biasa. Dia mengenakan pakaian seakan dia hendak pergi mengajar.
”Hanya pergi ke acara reuni. Ku pikir pakaianku cukup pantas…” sahut Chaeri.
Kyuhyun hanya bisa menggelengkan kepala. ”Baiklah, ayo kita pergi sekarang..”
”Tunggu! Aku pamit pada Jungmin dulu…”
”Ya, selamat jalan..” kata Jungmin yang sudah berada disampingnya sambil melambaikan tangan.
”Jaga rumah. Jangan pergi kemana-mana! Arasseo?!”
”Go Way…” usir Jungmin.
++++++
”Ayo keluar..” kata Kyuhyun.
Chaeri menggeleng. Dia sangat malu saat ini. Malu melihat pakaiannya. Takut melihat respon orang-orang. Dia lalu melihat sebuah tas kertas berisi pakaian yang dia gunakan dari rumah tadi. Pakaian yang dikenakannya itu kini sudah berganti dengan sebuah mini dress bewarna krem yang membuat warna kulit Chaeri terlihat lebih pucat.
Chaeri merasa malu karena ini pertama kalinya dia pergi ke sebuah acara dengan pakaian yang menurutnya sangat minim. Dan dia kesal karena Kyuhyun yang memaksanya menggunakan baju itu.
”Kau sangat cantik sekarang. Jadi untuk apa malu?” kata Kyuhyun seakan bisa membaca pikiran Chaeri.
”Tapi, aku merasa tak nyaman. I-ini terlalu terbuka…”
Kyuhyun tertawa lalu meraih tangan Chaeri, ”Kau harus percaya diri. Sekali-kali tampil beda tak masalah ’kan? Ini pesta reunimu. Teman-temanmu juga pastinya berpenampilan berbeda daripada biasanya saat datang kemari. Jadi, ayolah…”
Kata-kata Kyuhyun tadi membuat rasa tak percaya diri Chaeri tiba-tiba lenyap. Kyuhyun lalu menggandeng tangannya saat memasuki tempat acara. Chaeri senang mendapat partner seorang Cho Kyuhyun.
++++++
Acara reuni berlangsung meriah. Chaeri bertemu banyak teman yang sudah lama tak di jumpainya. Ada yang masih kuliah, ada yang sudah bekerja dan beberapa sudah menikah. Acara yang banyak di isi bincang-bincang, games sambil diselingi musik itu penuh keakraban. Kyuhyun sendiri menikmati acara itu. Mendengar perbincangan Chaeri dan teman-temannya membuat Kyuhyun semakin mengenal yeoja itu.
Kyuhyun tahu kalau Chaeri merupakan siswi terbaik di sekolahnya. Selalu juara kelas tapi tak pandai berolah raga. Chaeri juga merupakan murid yang sangat akrab dengan guru-gurunya. Semua guru yang disapanya pasti mengenal namanya.
”Kau bosan?” tanya Chaeri menghampiri Kyuhyun yang sedang duduk di pojok ruangan sambil memberikan minuman.
”Ani. Tak bosan sedikitpun karena banyak orang yang menyapaku dan meminta tanda tangan. Menyenangkan mengetahui banyak orang yang mengenalku disini,” kata Kyuhyun menerima minuman yang diberikan Chaeri.
”Gomapsumnida…”
Kyuhyun mengernyitkan dahi, ”Untuk apa?”
”Karena kau menemaniku hari ini…” jelas Chaeri.
Kyuhyun tertawa membelai rambut Chaeri yang duduk disisinya. ”Jangan terlalu banyak minum. Wajahmu sudah merah sekarang, aku tak mau kau mabuk!”
”Aku hanya minum sedikit,” rengut Chaeri, dia lalu memegangi wajahnya. Sungguhkah berwarna merah seperti yang Kyuhyun bilang?
Kemudian beberapa teman Chaeri menghampiri mereka.
”Kyuhyun-sshi, maukah kau menyumbangkan lagu untuk acara ini? Ayolah… ” kata salah seorang.
”Ayolah… Kyuhyun-sshi sumbangkan suara merdumu…” kata yang lain.
”Ayo.. bernyanyilah…” kali ini Chaeri yang membujuk.
”Baiklah.. kalau itu membuat kalian senang,” kata Kyuhyun yang di sambut tepuk tangan riuh semua yang ada disana.
Kyuhyun lalu berdiri di atas pentas. Semua mata tertuju padanya. Menantikan dia memamerkan suara indahnya. Termasuk Chaeri. Tapi baru beberapa detik saat Kyuhyun mulai bernyanyi. Chaeri merasakan tangannya ditarik seseorang.
Orang itu lalu mengajaknya keluar dari tempat acara, menuju halaman samping gedung. Chaeri tak kuasa menolaknya karena yang mengajaknya adalah Jong Suk.
++++++
“Mianhae.. aku mengajakmu keluar. Itu karena dari tadi kau selalu menghindariku..” kata Jong Suk.
Chaeri merasakan jantungnya berdegup kencang saat ini. Dia hanya bisa menundukkan wajah, tak berani menatap Jong Suk, tapi namja itu mengangkat wajah Chaeri hingga akhirnya mata mereka bertemu.
”Kenapa selalu menghindar? Apa kau masih membenci ku?”
”A-aniyo… aku tak membencimu…” sahut Chaeri berusaha mengalihkan pandangannya.
”Bohong!”
”Terserah kau beranggapan apa…” kata Chaeri.
”Kita sudah kenal dari kecil. Aku sudah mengenalmu sejak kita belajar bersama di rumah Shin-Songsaengnim. Aku tahu kebiasaanmu jika berbohong. Kau akan takut menatap mata orang yang kau bohongi.”
Jong Suk lalu membelai rambut Chaeri dan kemudian memeluknya. Chaeri berusaha berontak tapi namja itu semakin mengeratkan pelukannya.
”Aku tak bermaksud mengkhinatimu. Hanya kau yang ku cintai… mengertilah. Itu kecelakaan. Aku tak sadar saat melakukannya…”
Chaeri merasa tercekat. Mengingat kembali kejadian 5 tahun lalu, mengingat kejadian yang membuat hubungan cinta mereka berakhir. Yah, mereka bukan hanya putus karena masalah jarak. Seperti yang selalu Chaeri katakan jika orang lain bertanya tentang alasannya putus dengan Jong Suk. Tapi mereka putus lebih karena alasan lain. Dia selalu menyembunyikan alasan lain itu yaitu pengkhianatan Jong Suk. Chaeri tak ingin mengingat hal buruk itu. Mengingat betapa harga dirinya sebagai wanita dijatuhkan.
”Jika kau tak sadar melakukannya tapi kenapa kau melakukannya berkali-kali? Sampai dia mengandung anakmu! Kau jahat Jong suk-ah… kau juga membuatku menjadi orang jahat. Aku merasa bersalah pada bayi itu… dia menggugurkan bayinya karena dia tak ingin melihatmu susah… dia begitu mencintaimu sampai-sampai rela menggugurkan anaknya. Demi kau.. agar aku menerimamu lagi. Aku merasa bersalah pada Chae Kyeong dan anaknya. Dan itu karena kau! Aku benci!” kata Chaeri menangis.
Jong Suk melepaskan pelukannya,”Mianhae.. Chaeri-ya..”
”Aku tak bisa memaafkanmu seumur hidup. Tak akan pernah!” isak Chaeri.
”YAA! Aku jahat!” hentak Jong Suk. ”Aku namja paling jahat di dunia ini! Juga bodoh karena mengkhianatimu. Awalnya aku tak bermaksud seperti itu. hanya ingin menguji cintamu… aku ingin melihat responmu saat melihatku bersama yeoja lain. Tapi kau tak pernah cemburu! Kau dingin sekali padaku, seakan aku bukan kekasihmu. A-aku..”
Jong Suk tak melanjutkan ucapannya. Dia memunggungi Chaeri mencoba mengendalikan diri.
”Chae Kyeong… sudah tiada…” kata Jong Suk lirih.
Chaeri tercengang. Tangisnya terhenti, dia lalu menarik tangan Jong Suk agar namja itu menghadapnya.
”Apa maksudmu?” tanya Chaeri.
”Dia meninggal 2 bulan lalu. Aku juga baru mengetahuinya. Tiga minggu yang lalu aku menerima paket yang berisi surat-suratnya selama 5 tahun ini. Membaca suratnya seperti membaca buku harian. Dia sangat menderita setelah hubungan kami berakhir. Tubuhnya yang sejak awal sangat lemah semakin diperparah dengan cara dia menggugurkan bayinya. Dia menjadi sakit-sakitan. Tapi dia tak pernah membenciku… ”
”Bagaimana bisa ada yeoja sebaik itu…” gumam Chaeri. Dalam hati Chaeri ingin marah. Kenapa Chae Kyeong tak membenci Jong Suk? Dia seharusnya di benci. Bukannya dimaafkan.
”Aku tahu, kau tak akan percaya. Lusa aku akan kembali ke Jepang, tapi sebelumnya aku akan memberikan paket yang Chae Kyeong berikan padaku. Kau harus melihatnya… karena ada beberapa untukmu…”
”Aku tak peduli!” kata Chaeri berusaha meninggalkan Jong Suk tapi namja itu masih menahannya, ”Apalagi yang mau kau katakan?”
”Aku mendengar dari Hanna, katanya kau masih berupaya membeli rumah Shin-songsaengnim. Apa itu benar?”
Hanna adalah teman Chaeri dan Jong Suk saat di SD. Dia juga sering belajar di bawah bimbingan Shin-songsaengnim. Dan rumah Shin-songsaengnim yang dimaksud Jong Suk adalah bangunan yang ingin di beli Chaeri selama ini. Tempat dia dan sahabat-sahabatnya belajar di luar jam sekolah dan menemukan tujuan hidup.
”Ne.. itu benar” angguk Chaeri
”Jangan terlalu memaksakan diri. Tunggulah kami! Kita akan mewujudkan impian songsaengnim bersama-sama. Jika aku dan teman-teman yang lain sudah bekerja, kami pasti akan membantumu. Arasseo?!” ujar Jong Suk menepuk puncak kepala Chaeri.
”Aku tak akan menunggu kalian. Aku akan berusaha sendiri,” kata Chaeri.
”Jangan keras kepala! Impian yang di wariskan songsaengnim untuk kita semua. Kami tak akan membiarkan mu menanggungnya sendiri! Kami akan membantumu. Jadi, jangan memaksakan diri berjuang seorang diri!”
Setelah mengatakan itu Jong Suk berlalu. Chaeri memandang punggung namja itu. kemudian dia menyandarkan diri di tembok. Menatap langit malam. Pikirannya menerawang. Mengingat semua masa-masa yang sudah di lewatinya. Kemudian lamunannya sirna mendengar suara Kyuhyun yang memanggilnya.
”Kau disini rupanya? Aku mencari-carimu!” seru Kyuhyun terlihat kesal.
”Aku hanya ingin mencari udara segar…” sahut Chaeri.
”Yaa! Mencari udara segar dan melewatkan nyanyianku?” rengut Kyuhyun.
”Aku sudah sering dengar nyanyianmu…”
”Yaa! K-kau..” Kyuhyun tak melanjutkan omelannya karena secara tiba-tiba Chaeri memeluknya.
”Aku ingin numpang nangis di dadamu lagi. Bolehkah?”
”Hah..” Kyuhyun menghela nafasnya. ”Silahkan..”
+++++++
Kyuhyun menghentikan mobilnya di depan rumah Chaeri. Dia lalu membangunkan Chaeri yang di sepanjang perjalanan tadi tertidur. Yeoja itu setelah puas menangis dipelukan Kyuhyun mengajak Kyuhyun langsung pulang tanpa menunggu acara selesai. Kyuhyun hanya bisa menurut karena melihat wajah lelah Chaeri.
”Sudah sampai?” kata Chaeri mengucek mata.
”Ne.. masuklah. Ini sudah cukup larut. Bersihkan dirimu dan langsung tidur.” ujar Kyuhyun menyerahkan tas yang berisi pakaian Chaeri.
”Kapan bisa bertemu lagi?” tanya Chaeri yang sukses membuat Kyuhyun supraise.
”Tumben bertanya begitu?”
”Sebab ada yang ingin ku bicarakan..”
”Kalau begitu katakan saja sekarang. Besok kegiatan ku padat, lalu lusa akan pergi liburan dengan member SJ, setelah pulang kembali sibuk untuk persiapan album dan konser, jadi kalau ada yang ingin dibicarakan, katakan saja sekarang…”
”Baiklah…” sahut Chaeri. ”Kyuhyun-sshi, apa kau sungguhan sudah memberikan padaku uang 2 juta won yang ku minta minggu lalu?”
”Ne, aku mentransfernya setelah aku pulang dari rumahmu, waeyo?”  kata Kyuhyun santai.
Chaeri menahan geram. Dia memejamkan matanya merasa tak terima. Bukannya Kyuhyun dulu menolak membayar? Tapi kenapa…
”Aku melakukan itu agar aku bisa menjaga diriku. Agar tak melecehkanmu lagi…” jelas Kyuhyun.
”Kalau begitu, aku tak akan mengembalikan uang itu. Aku menerimanya dengan senang hati. Gomapsumnida…” kata Chaeri ketus lalu dia bergegas membuka pintu mobil. Tapi Kyuhyun menahannya.
”Walaupun saat itu aku melecehkanmu tapi tetap saja aku tak menikmatinya. Dan aku harus membayar itu…”
”Sebenarnya apa maksudmu?” seru Chaeri jengah. Dia merasa dipermainkan Kyuhyun saat ini. Namja itu benar-benar membuatnya bingung.
”Buat aku menikmati apa yang sudah aku bayar!”
”Mwo?! Kalau begitu aku akan kembalikan uangmu…”
”Shiroe!” putus Kyuhyun. Lalu mengulangi ucapannya, ”Buat aku menikmati apa yang sudah aku bayar!”.
Chaeri mendesah, ”Baiklah, kalau itu maumu…”
Chaeri lalu mencium Kyuhyun. Berusaha hanya berupa kecupan. Tapi, namja itu menginginkan lebih. Dia semakin dalam mencium Chaeri walau Chaeri memberontak. Dia baru menghentikan ciumannya saat mendengar suara rintihan Chaeri.
Kyuhyun melihat Chaeri yang meringis sakit menyeka darah yang muncul di sudut bibirnya.
”Mianhaeyo…” kata Kyuhyun merengkuh wajah Chaeri. Membantu membersihkan darah yang masih mengalir. Sementara Chaeri semakin terisak. Kyuhyun tak kuasa melihat itu, dia lalu mencium Chaeri lagi. Tapi kali ini lebih lembut berusaha tak menyakiti lagi. Tapi yeoja itu sama sekali tak menyambutnya.  Sehingga Kyuhyun akhirnya melepaskan.
”Aku benci kau!” isak Chaeri bergegas keluar dari mobil. Kali ini Kyuhyun tak mencegahnya. Dia hanya bisa memandang sedih pada Chaeri yang berlari masuk ke rumahnya.
+++++++
Kyuhyun masuk ke kamarnya dengan langkah gontai. Dia langsung menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur.
”Yaa.. Kyu, waeyo?” tanya Sungmin yang juga baru masuk ke kamar sambil membawa beberapa pakaian.
Kyuhyun tak menjawab, hanya menghela nafas sambil teringat kejadian tadi saat dia mencium paksa Chaeri.
Dia menyesal melakukan itu. Entah setan apa yang merasukinya tadi sehingga memperlakukan Chaeri seperti itu. Kyuhyun mengacak-acak rambutnya gusar. Lalu kembali duduk. Menatap Sungmin yang sedang sibuk sendiri.
”Hyung ngapain?” tanya Kyuhyun.
”Sedang siap-siap untuk piknik kita…” jawab Sungmin, dia sedang sibuk memilah-milah pakaian yang akan dia bawa.
”Bukannya masih lusa?” tanya Kyuhyun mengernyitkan dahi.
”Besok kan sibuk. Jadinya lebih baik di siapkan malam ini,” sahut Sungmin kali ini tersenyum pada Kyu. ”Yaa! Kyu, mulutmu kenapa? ” tunjuknya.
Kyuhyun refleks memegang bibirnya. Kemudian bergegas mengambil cermin. Dia melihat ada bekas lipstik dan darah Chaeri. Cepat-cepat dihapusnya sementara Sungmin memandangnya curiga.
”Yaa! Siapa yang habis kau cium?” Sungmin mulai menginterogasi.
”Tak ada…” sahut Kyuhyun gelagapan. ”Ah, aku juga harus menyiapkan bawaanku.”
Setelah mengatakan itu, Kyuhyun keluar kamar sambil bersiul. Sungmin yang melihat kegugupan dongsaengnya hanya bisa nyengir dan berguman, ”kayaknya ada yang lagi jatuh cinta nih… giliranku kapan ya?”
++++++
Keesokan paginya, Chaeri bangun dengan wajah kusut. Efek tak bisa tidur tenang semalam karena ciuman Kyuhyun. Dia bermimpi yang aneh-aneh semalam. Dan ketika bercermin di pagi hari, melihat luka di bibirnya membuat dia histeris.
”Gila.. Kyuhyun nafsu banget semalam! Astaga G-dragon, aku benci dia.. sangat benci! Astaga… mian Jiyoung, bukannya aku benci kamu. Tapi yang kubenci itu Kyuhyun. Aigoo.. aigoo.. perih..” rutuk Chaeri seorang diri di kamarnya.
Dia lalu keluar kamar. Dia melihat ibunya sedang memasak sarapan di dapur, sedangkan Jungmin membaca buku pelajaran di meja makan. Tampaknya anak itu mau ujian sehingga bisa rajin begitu.
”Noona semalam mabuk ya?” tebak Jungmin saat melihat Chaeri yang berwajah kusut duduk di hadapannya.
Chaeri melotot pada Jungmin sementara sang ibu berdehem nyaring. ”Aniyo! Aku sama sekali tak minum alkohol semalam!”
”Tapi semalam aku mendengar noona meraung-raung di kamar..” ucap Jungmin lagi.
Chaeri menatap sebal pada adiknya itu. Dia sangat kesal dengan sifat usil Jungmin yang suka memprovokasi ibu mereka agar menghukum Chaeri.
“Sungguhan kau mabuk semalam?” tanya ibunya sembari meletakkan makanan di atas meja lalu duduk di samping Jungmin.
“Aniyo eomma..” sahut Chaeri.
“Minumlah susu yang banyak supaya lambungmu tak sakit..” ujar sang ibu.
“Yaa.. eomma tak percaya padaku…” rajuk Chaeri.
“Ohya, kau ingat besok hari apa?” tanya sang ibu.
Chaeri mikir, lalu melihat kalender dan menjawab, ”Jum’at eomma…”
Sang ibu siap memukulkan sendok pada Chaeri sambil berseru, ”Yaa.. kau lupa itu hari apa! Itu hari peringatan kematian ayahmu.”
Jungmin dan Chaeri sama-sama menepuk jidat. Lalu Jungmin berseru girang, ”Jadi besok kita ke Busan dong. Jiarah ke makam ayahnya noona. Asyik, besok gak sekolah.. yes.. yes..”
”Sayangnya kau besok harus tetap sekolah Jungmin. Hanya kakakmu saja yang berangkat besok…” kata sang ibu.
”Mwo?! Yaa… eomma. Andwe…” pekik Chaeri dan Jungmin bersamaan.
”Cuti eomma sudah eomma gunakan saat menjenguk nenek kalian di Daegu minggu lalu. Jadi, tak bisa minta ijin untuk besok. Sampaikan saja salam eomma pada saudara-saudaramu..”
”Eomma… aku tak bisa sendirian kesana… aku malu,” rengek Chaeri.
”Untuk apa malu pada kakak-kakakmu? Lagipula, kau jarang mengunjungi mereka. Kau sudah dewasa. Tak usah takut…” bujuk ibunya.
Chaeri merengut sambil menggigit sendok lalu berkata, ”Baiklah..tapi aku gak mau nginap di rumah mereka. Aku mau tidur di hotel.”
”Baik. Tak masalah, yang penting kau pergi!” sahut ibunya, ”Ngomong-ngomong Chaeri, bibirmu kenapa luka begitu?”
”Oh..” Chaeri gugup, ”.. cuman ketabrak pintu semalam, eomma.”
++++++
Chaeri menatap Jong Suk yang berdiri di depan pagar rumahnya sambil membawa sebuah kardus besar. Namja itu tersenyum manis padanya.
”Yaa.. apa itu?” tanya Chaeri.
”Paket dari Chae Kyeong yang ku bilang semalam. Ini untukmu..” jawab Jong Suk.
”Yaa… banyak sekali?! Apa itu semua untuk ku?”
”Ne..” angguk Jong Suk lalu menyorongkan kardus itu pada Chaeri.
”Astaga… beratnya..” keluh Chaeri.
”Kau harus membaca surat-suratnya…” pesan Jong Suk.
”Kalau sempat.”
”Sempatkanlah…”
”Hah, jangan memaksaku Lee Jong Suk!” seru Chaeri.
Jong Suk tertawa lalu berkata,”Kenapa bibirmu luka?”
Chaeri ingin berteriak saat itu. Kenapa sih orang-orang ini mau tahu saja kenapa sampai bibirnya terluka. Kesannya kok heboh banget!
Chaeri menjawab ketus, ”Kejeduk pintu!”
+++++++
Hari piknik Super Junior ke Busan tiba. Mereka kini sedang berada di stasiun, menunggu kereta ekspress yang akan membawa mereka ke Busan. Kyuhyun masih tak bisa menghubungi Chaeri sampai hari ini. Dia kesal karena Chaeri selalu mereject telponnya dan tak membalas pesannya.
Sementara Kyuhyun sedang sibuk dengan usahanya menelpon Chaeri. Member Super Junior yang lain merengut kesal pada Leeteuk. Sementara yang sedang di kesali cuek saja menunggu kereta tiba sambil mendengarkan musik dari i-podnya.
“Kesel deh, kirain kita naik pesawat. Ternyata malah naik kereta…” kesal Sungmin dan Yesung.
”Makanya, kita pergi ke Mokpo aja…” sahut Donghae.
”Pattaya..” lirih Eunhyuk.
”Mending ke Cheju…” balas Ryeowook.
“Mending kita berdoa…” lanjut Siwon bersiap membuka alkitab.
Kriik.. krikk.. krikk…
Perkataan Siwon sukses membuat member lain tercengang. Gak nyambung gitu lho (=.=)’
Kemudian kereta ekspress menuju Busan datang. Para member bersiap masuk ke gerbong. Gerbong mereka ada di kelas eksekutif.
Lalu member yang lain sudah menemukan tempat duduk mereka. Tersisa Shindong, Heechul dan Kyuhyun yang masih belum dapat tempat duduk yang pas. Kyuhyun akhirnya memutuskan untuk duduk bersama Sungmin dan Donghae.
Saat dia baru saja duduk, Heechul dan Shindong yang masih belum dapat tempat duduk mendatanginya.
”Yaa, Cho Kyuhyun. Kau bilang ke pacarmu ya kalau kita bakal ke Busan.” seru Heechul.
”Mwo? Nggak kok hyung..” sahut Kyuhyun.
”Dasar Curang! Kamu bawa pacar padahal itu kan gak boleh!” rengut Shindong yang berdiri di belakang Heechul.
”Yaa… maksud kalian apaan sih?!” seru Kyuhyun berdiri dari tempatnya.
Lalu Heechul menunjuk kursi depan. “Tuh, Chaeri duduk di depan sana…”
Mendengar itu, senyum Kyuhyun langsung merekah. Dia bergegas ke kursi paling depan yang berada dekat pintu batas antar gerbong. Dan dia benar-benar bahagia melihat Chaeri ada disana.
”Chaeri-ya..” tegurnya, saat itu Chaeri sedang asyik membaca buku.
”Yaa! Kau!” seru Chaeri kaget sekaligus kesal. Lalu dia bergegas membereskan bawaannya dan dengan cepat meninggalkan Kyuhyun menuju gerbang lain.
Kyuhyun hanya bisa mendesah tak bisa mencegah Chaeri. Dia tahu, yeoja itu masih kesal padanya.
_To Be ConTinued_
PART 7

…..
STORY
Member Super Junior berbisik-bisik ngegosipin Kyuhyun dan Chaeri selama perjalanan mereka menuju Busan. Chaeri yang awalnya pindah ke gerbong lain karena melihat Kyuhyun berada satu gerbong dengannya, ternyata malah kembali ke tempatnya semula. Dia terpaksa kembali karena ketika pindah ke gerbong lain, dia di marahi oleh petugas. Chaeri hanya bisa menahan malu ketika kembali ke gerbong yang sama dengan member SJ, sementara Kyuhyun girang ketika melihat Chaeri kembali.
Mereka kemudian duduk berdampingan di sepanjang perjalanan yang membuat member SJ yang ada disana kasak kusuk, mencoba menduga-duga tentang adanya sesuatu yang spesial muncul diantara Kyuhyun-Chaeri.
“Aku tak mengejarmu tadi karena yakin kau pasti akan kembali. Dugaanku rupanya benar..” kata Kyuhyun tersenyum melihat Chaeri yang sedang mengalungkan penutup mata di lehernya.
”Aku tak mau bicara dengan mu!” ketus Chaeri.
”Kau sudah bicara denganku…” kekeh Kyuhyun memandang wajah sebal Chaeri.
”Cih, aku tahu kau sedang mencoba bermain-main denganku! Baik akan ku ladeni.”
”Haha…” Kyuhyun tertawa, ”Mianhae, Chaeri-ya…”
”STOP!” putus Chaeri. ”Tak ada orang yang meminta maaf dengan tertawa seperti itu! dan Hey… jangan sok akrab denganku! Aku tak suka dengan caramu memanggil nama ku!”
”Mwo?!” seru Kyuhyun. ”Tapi  itu terdengar lebih akrab ’kan? Ketimbang ’darling’?!”
Chaeri berjengit dan Kyuhyun mengibaskan tangan bosan melihat ekspresi Chaeri. Sementara member Sj sedang mencoba menguping pembicaraan.
Mereka terdiam sebentar, pada saat itu Kyuhyun memandang lebih seksama bibir Chaeri. Memastikan luka akibat perbuatannya sudah hilang atau tidak, tapi ternyata bekas itu masih ada.
”Chaeri-sshi. Mianhae, jeongmal mianhae. Aku berjanji tak akan melakukan itu lagi padamu…” kata Kyuhyun menunjuk ragu bibir Chaeri.
”Kau membuatku jadi susah makan…” sahut Chaeri. ”aku tak bisa memaafkanmu..”
”Yaa! Hanya susah makan ’kan? Bukannya susah yang lain?!” bentak Kyuhyun.
”Tuh kan!” balas Chaeri.”Kau mulai kasar lagi! Aku tak akan memaafkanmu!”
”Ck~” desah Kyuhyun, ”Aku akan mentraktirmu nanti. Jadi, jangan ngambek lagi. Oke?!”
”Hah, Kyuhyun-sshi. Aku heran denganmu,” Chaeri meletakkan tangannya di dagu.
”Heran? Wae?” Kyuhyun menatap mata Chaeri dan memainkan poni yeoja itu.
Chaeri menjauhkan tangan Kyuhyun dan memalingkan wajahnya, menatap ke luar jendela memperhatikan pemandangan lewat kereta yang kini sedang melaju kencang.
”Aku tak ingin membahasnya lagi,” sahut Chaeri kemudian, lalu dia menarik penutup mata untuk di pasang ke wajahnya. ”Aku mau tidur, jadi jangan berisik lagi.”
Kyuhyun tersenyum, dia tahu kalau Chaeri sudah memaafkannya. Dia merapatkan duduknya dengan Chaeri lalu menarik kepala yeoja itu untuk bersandar di bahunya. Chaeri membuka penutup matanya dan melirik Kyuhyun yang juga sedang memandangnya.
”Mwo? Kau kenapa?” ujar Kyuhyun.
Chaeri mencoba menegakkan lagi duduknya tapi Kyuhyun menariknya lagi hingga dia terbaring di pangkuan namja itu.
”Ah! Michyeosseo,” kesal Chaeri bangkit, tapi naas! Kepala Chaeri terantuk dagu Kyuhyun menyebabkan namja itu memekik kesakitan.
Chaeri memegangi kepalanya yang juga sakit akibat benturan tadi sementara Kyuhyun mengerang.
”Yaa.. AKU BERDARAH…” pekik Kyuhyun.
”Mwo?!” Chaeri terkejut dan melihat bibir Kyuhyun yang berdarah. Chaeri ingin tertawa tapi buru-buru dia mengambil sapu tangan dan menyeka darah itu.
Kyuhyun ingin mengumpat Chaeri. Bibirnya berdarah gara-gara tergigit akibat benturan antara dagunya dengan kepala Chaeri.
”Rasakan…” kata Chaeri tak bisa menyembunyikan senyum kebahagiaan karena Kyuhyun mendapat balasan akibat keisengannya.
”Yaa.. pelan-pelan!” seru Kyuhyun sambil menepis tangan Chaeri yang masih menyeka darah dibibirnya. Tapi kemudian dia tersenyum membelai rambut Chaeri dan berkata, ”kita sekarang impas kan?”
”Ne..” Chaeri mengacungkan jempolnya.
++++++
”Jadi, kalian liburan ke Busan?” tanya Chaeri.
”Ne.. kami akan ke pantai Gwangli. Kalau kau? Hendak kemana?” sahut Kyuhyun.
Mereka kini sudah melalui setengah jam waktu perjalanan. Sisa satu jam lagi untuk sampai di Busan, setelah berbaikan mereka berbincang dengan lebih santai kini. Member Sj yang lain sudah tak tertarik dengan obrolan Kyuhyun dan Chaeri. Beberapa dari mereka sudah tertidur, yang masih terjaga sedang asyik bermain game.
”Aku juga ke Busan. Hari ini adalah hari peringatan wafatnya ayahku. Karena keluarga dari ayahku berada disana dan makam ayahku pun ada disana, makanya aku pergi. Ibu tak bisa mengambil cuti, sementara Jungmin masih harus sekolah sehingga mereka tak bisa ikut.” jelas Chaeri.
Kyuhyun mengangguk mengerti. Lalu berkata, ”Ini kebetulan sekali.”
”Ne,” angguk Chaeri. ”Apa yang terjadi pada kita selalu dikarenakan kebetulan.”
++++++
Chaeri mengganti pakaiannya sesaat sebelum kereta berhenti. Kyuhyun tak henti-hentinya memandangi yeoja berkacamata minis itu, yang menurutnya sangat manis saat mengenakan pakaian hitam-hitam.
”Ada yang menjemputmu nanti?” tanya Kyuhyun sebelum dia mengikuti member SJ yang lain untuk keluar dari kereta.
”Ne,” sahut Chaeri pendek.
”Hubungi aku kalau kau kesepian nanti. Arasseo?!” Kyuhyun menepuk puncak kepala Chaeri.
Chaeri tertawa lalu melewati Kyuhyun menuju pintu keluar. Saat namja itu menyusulnya Chaeri berkata, ”bersenang-senanglah dengan teman-temanmu. Sampaikan salamku pada Heechul-oppa. Aku tak bisa menyapanya karena kau halang-halangi tadi… arasseo?!”
”Ne.. ara..” sahut Kyuhyun menggenggam tangan Chaeri kemudian membimbingnya untuk turun ke peron.
Mereka kemudian berpisah disana, Kyuhyun dan rombongannya pergi lebih dulu karena bis mereka sudah datang, lagipula walau kepergian mereka ke Busan adalah rahasia tapi di stasiun sudah banyak elf yang menanti mereka.
++++++
Chaeri bisa mencium bau garam. Di mobil dalam perjalanannya menuju kawasan timur tempat keluarga Yu mengadakan upacara peringatan kematian kepala keluarga mereka memang melewati pesisir pantai.
Keluarga Yu adalah nama keluarga dari pihak ayah Chaeri. Chaeri sendiri tidak menggunakan nama Yu sebagai nama depannya karena Chaeri bukan anak sah dari keluarga itu. Nama ’Park’ yang dia gunakan diberikan oleh ayah Jungmin yang menikahi ibunya secara sah.
”Bibi… tadi saat kami menjemputmu, aku melihat kau bersama Kyuhyun-oppa. Jadi kalian memang pacaran sungguhan ya?” tanya seorang gadis manis berambut ikal panjang sebahu yang duduk di samping Chaeri.
”Ne..” sahut Chaeri masih asyik memandang laut.
”Yaa… bibi…” rajuk gadis itu menarik-narik lengan baju Chaeri.
Sang ayah yang sedari tadi memperhatikan lewat kaca depan mobil sambil menyetir, menegur gadis itu, ”NanHee-ya.. jangan ganggu bibimu. Dia pasti lelah.. ”
”Oke…” sahut Nanhee. ”Bibi… kau tahu, aku baru saja lulus audisi SM. Aku akan menjadi trainee disana… bulan depan aku akan pindah ke Seoul.”
Chaeri memandang NanHee terkejut. Lalu memandang ke arah kakak lelaki pertamanya yang sedang mengemudi.
”Yaa… oppa! Kau mengijinkan NanHee jadi artis?” tegur Chaeri. ”Bukannya dia baru masuk SMA tahun ini?!”
”Belum menjadi artis, bibi. Tapi masih trainee..” ralat NanHee.
”Hah! Andwee..” sahut Chaeri.
”Waeyo?” balas NanHee.
“Tak apa Chaeri-ya, dia sangat berbakat di musik ketimbang di pelajaran eksak. Tak seperti dirimu. Jadi, aku ingin dia menambah pengetahuannya disana. Belum tentu juga dia akan menjadi artis nanti, tapi paling tidak dia mendapat pengalaman…” sahut Yu Jaemin sang ayah sekaligus kakak Chaeri.
“Tuh.. aboji saja tak melarang,” sahut NanHee merong. Lalu dia berbisik di telinga Chaeri. “Bibi jagalah baik-baik Kyuhyun-oppa saat ini. Karena nanti, aku akan merebutnya darimu…”
Setelah itu NanHee terkikik sendiri, dia mengambil sebuah PSP dari dalam  tasnya kemudian bermain dengan benda itu hingga mereka sampai ke kediaman keluarga Yu. Sementara Chaeri mengernyitkan dahi, tak mengerti mengapa NanHee berkata seperti tadi.
++++++
Chaeri menghempaskan dirinya ke tempat tidur sesampainya di kamar hotel. Sudah pukul 9 malam kini, Chaeri belum mandi dan mengganti pakaiannya padahal tubuhnya sudah sangat lengket karena udara di Busan lebih lembab ketimbang di Seoul.
Upacara peringatan kematian ayahnya sudah selesai 1 jam yang lalu. Keluarga Yu ingin Chaeri menginap di rumah keluarga mereka. Tapi dengan halus Chaeri menolak, dia memang tak bisa merasa nyaman jika bersama-sama dengan saudara seayahnya itu.
Chaeri memiliki 3 kakak dari pihak ayahnya. Satu lelaki dan sisanya perempuan, semuanya sudah berkeluarga dan memiliki anak yang sudah berusia remaja. Di antara ketiga kakaknya itu yang bersikap paling baik dan tulus padanya hanya Yu Jaemin, sisanya hanya bersikap manis di mulut. Chaeri sangat tahu kalau kedua kakak perempuannya itu sangat membenci dia dan ibunya karena di anggap telah merusak rumah tangga orang tua mereka.
Yeah.. Chaeri tahu mereka benar. Itulah sebabnya Chaeri merasa tak nyaman jika berada di antara mereka.
Chaeri lalu bangkit dari pembaringan dan memutuskan untuk segera membersihkan diri. Dia baru ingat, kalau besok pagi-pagi dia akan pergi ke Villa milik Jaemin-oppa. Dia sudah berjanji akan menginap disana selama 2 hari. Dia terpaksa berjanji seperti itu karena oppanya memaksa. Dia tidak enak jika menolak, lagipula Jaemin-oppa sudah sangat baik padanya.
Setelah selesai mandi dan ingin tidur, tiba-tiba Kyuhyun menelponnya.
”Yeoboseyo..” sahut Chaeri menahan kantuk.
Annyeong Chaeri-sshi..sudah mengantuk?” tanya Kyuhyun.
”Ne..” Chaeri mengangguk dan merebahkan tubuhnya, dia lalu memasang headset agar lebih mudah menelpon. ”Ada apa?” lanjutnya.
Kyuhyun terkekeh,”Aku hanya ingin menelponmu.”
”Apa kau sudah bersenang-senang hari ini?”
Ne..
”Sudah sampaikan salam ku pada Heechul-oppa?”
Belum..
Chaeri mendengus, sementara Kyuhyun tertawa.
“Nappeun..” lirih Chaeri.
Nugu?”
“Kau!”
Kyuhyun tertawa lagi, “Besok kau masih di Busan ‘kan?
“Molla,” sahut Chaeri.
Kalau begitu kapan kita bertemu lagi?”
”Molla…” sahut Chaeri tertawa.
Yaa… ” seru Kyuhyun ikut tertawa. ”Aku yakin kita akan bertemu lagi besok.”
”Kuraeyo?”
Kurae…
”Hm… aku tak yakin…”
Kalau kita bertemu besok, maka kau harus memenuhi permintaanku..” usul Kyuhyun.
”Hah.. selalu mengambil kesempatan,” desah Chaeri.
Ku anggap kau setuju…” kata Kyuhyun lalu menutup telponnya.
”Yaa.. Kyuhyun-sshi!” panggil Chaeri. ”Sial! Dasar nappeun..”
Sementara itu di sebuah Villa pinggir laut tempat rombongan Super Junior menginap. Kyuhyun tertawa sendiri setelah menutup telponnya.
Dia merasa yakin akan bertemu Chaeri besok. Entah kenapa dia bisa seyakin itu, tapi dia merasa kebetulan seperti itu selalu ada sejak mereka berjumpa pertama kali.
Kyuhyun lalu keluar dari kamarnya, dia menatap laut yang terlihat jelas dari balkon kamarnya yang berada di tingkat dua.
Dia menghirup dalam udara asin itu. Menikmati angin lembut yang membelai rambutnya. Memandangi bulan dan pantulannya.
Kyeong-ah.. andai kau bisa melihat pemandangan indah ini bersamaku…” batinnya. Lalu dia menoleh ke sebelah kanannya ketika merasa tangannya di sentuh sesuatu. Dia tersenyum melihat bayangan disampingnya. Dia tahu kalau ini hanya ilusi. Tapi dia sangat bahagia walau yang di lihatnya disisinya adalah semu. Bayangan semu Han Chae Kyeong yang sedang tersenyum di sisinya.
Kyeong-ah.. kau tak akan membenci ku ‘kan jika aku mengisi hatiku dengan yeoja lain?
Tak akan membenciku karena aku telah jatuh cinta pada Park Chaeri?
Kyuhyun menepuk mulutnya setelah mengatakan kalimat terakhir.
”Jatuh cinta pada Park Chaeri.. a-aku… jatuh cinta padanya?” gumam Kyuhyun merasa tak percaya.
”A-aniyo.. aku tak jatuh cinta padanya… haha.. itu tak mungkin. Kyeong-ah.. a-aku..”
Kyuhyun mencoba mencari bayangan Chae Kyeong lagi. Tapi percuma, itu hanya ilusinya.
Kyuhyun lalu terduduk, memegangi kepalanya gusar, ”mianhae.. Kyeong-ah.. mianhae..”
++++++
Dugaan Kyuhyun benar. Selalu ada kebetulan antara dirinya dengan Chaeri. Mereka bertemu kembali ke esokan paginya. Saat Kyuhyun sedang bermain bola bersama member SJ yang lain di pantai yang berada di samping Villa, dia melihat beberapa orang masuk ke perkarangan Villa yang berada di sebelah Villa tempat Kyuhyun menginap. Salah seorang dari mereka adalah Chaeri.
”Chaeri-ya…” panggil Kyuhyun berlari ke arah yeoja itu.
Chaeri terkejut melihat Kyuhyun ada disana. Dia hanya menunduk malu saat ayah dan ibu NanHee menggodanya.
”Yaa.. Chaeri-ya, rupanya pacarmu menginap di Villa sebelah..” kata Jaemin-oppa.
”Ne.. oppa..” sahut Chaeri.
”Aisshh~” gerutu NanHee meninggalkan mereka masuk ke dalam Villa terlebih dahulu kemudian di susul orang tuanya.
”Sudah kubilang, kita pasti akan bertemu…” kata Kyuhyun dengan tampang sombongnya pada Chaeri.
”Kebetulan saja..” sahut Chaeri tak memandang Kyuhyun.
”Tetap saja kau harus memenuhi permintaanku!”
”Yaa… Kyuhyun-sshi! Jangan macam-macam!” ancam Chaeri.
“Tak akan. Aku hanya memintamu datang ke tempat kami sore ini. Akan ada pesta barbeque… kau bisa mengajak keluargamu..” kata Kyuhyun sambil melirik ke Villa Chaeri.
”Tak janji…” sahut Chaeri meninggalkan Kyuhyun masuk ke Villa.
++++++
Tapi sorenya, terlihat Chaeri bersama keluarga Yu duduk manis menikmati jamuan barbeque yang di sajikan oleh member SJ di halaman Villa mereka.
”Kyu…Kyu..” bisik Eunhyuk pada Kyuhyun saat mereka sedang membakar daging. ”Keponakan Chaeri manis juga ya…”
”Katanya dia akan menjadi trainee di SM mulai bulan depan..” timpal Donghae.
“Kurae?” kata Eunhyuk bersemangat. “Ah~ saatnya tebar pesona nih..”
Eunhyuk meninggalkan bakarannya dan berjalan menuju NanHee yang sedang asyik bercengkrama dengan Sungmin
“Kyu…” Donghae ragu-ragu memanggil Kyuhyun.
“Waeyo, hyung?” sahut Kyuhyun.
“Kau dan Chaeri sungguhan jadian ya?”
Kyuhyun tersenyum, “Belum…”
“Mwo?” Donghae membulatkan mulutnya, dia lalu berkata dengan berbisik pada Kyuhyun, “Jadi itu artinya, nanti kalian akan jadian sungguhan?”
“Mungkin..” sahut Kyuhyun pendek.
”Yaa.. kau sungguhan suka dengan dia atau tidak sih?” Donghae mulai bingung.
Kyuhyun memandang Chaeri yang sedang asyik berbicara dengan Shindong dan Heechul. Dia lalu mengangkat bahunya.
”Menurut hyung bagaimana?” Kyuhyun balik bertanya.
Tanpa disangka sesorang di belakang mereka menimpali, ”Kau suka padanya Kyu.. aku yakin itu.”
Kyuhyun dan Donghae menoleh, mereka melihat Leeteuk di belakang mereka sedang tersenyum sambil memakan jagung bakar.
”Tuh.. dagingnya sudah mau gosong. Ayo cepat angkat…” katanya lagi meninggalkan kedua dongsaengnya itu.
++++++
Chaeri sedang menunggu matahari terbit keesokan paginya, dia duduk sendiri di sebuah ayunan tali yang bergantung pada sebuah pohon besar di belakang Villanya. Chaeri kemudian menoleh kebelakang saat merasa ada sesorang disana.
Orang itu lalu berbagi tempat duduk bersamanya. Kemudian mengayunkan tubuhnya hingga ayunan mereka bergerak.
”Aku melihatmu disini tadi saat aku berada di balkon kamarku. Makanya kemari,” kata Kyuhyun sebelum Chaeri melontarkan pertanyaan.
Chaeri mengangguk, ”baguslah kau kemari. Jadinya aku tak sendirian menikmati pemandangan matahari terbit pagi ini.”
Kemudian sesaat mereka saling diam. Chaeri merasakan bahwa tangan Kyuhyun sedang merangkul pinggangnya. Chaeri menunduk kesal dan mendesah.
”Kyuhyun-sshi.. jangan bermain-main dengan…”
Chu~♥
Chaeri tak melanjutkan ucapannya karena tiba-tiba Kyuhyun menarik kepalanya dan mengecup bibirnya.
”Yaa… Kyuhyun-sshi. Michyeosseo!” Chaeri mendorong tubuh Kyuhyun.
Namja itu tak bergeming, dia malah menarik Chaeri lagi kepelukannya. Dan kemudian mencium Chaeri lagi, kali ini lebih dalam.
”Balas aku Chaeri-ya.. jebal..” desah Kyuhyun disela ciumannya.
Chaeri yang semula berontak makin lama makin menikmati perlakuan Kyuhyun. Dia membalas namja itu. Saling cumbu tanpa memperdulikan lagi tujuan awal mereka ke tempat itu untuk melihat matahari terbit. Tanpa memperdulikan ada orang lain yang sedang memperhatikan mereka dengan menahan sesak kemudian berlari meninggalkan tempat itu sambil menangis.
Mereka tak memperdulikan itu.
Mereka bahkan sudah lupa bahwa mereka hanyalah pasangan palsu. Mereka bermesraan layaknya sedang dimabuk kepayang.
++++++
”Kali ini apa maksudmu melakukan hal tadi?” tanya Chaeri.
Kyuhyun mengeratkan pelukannya pada Chaeri. Memegangi kepala yeoja itu lalu mengecupnya, ”untuk menghentikan hubungan pura-pura kita..”
Chaeri melepaskan dirinya dari Kyuhyun lalu bangkit dari ayunan.
”… dan kemudian menjadikanmu sebagai yeojaku yang sesungguhnya.” lanjut Kyuhyun memeluk Chaeri dari belakang.
” Michyeosseo..”
”Aku serius Chaeri-ya…”
”Hubungan kita tak mungkin Cho Kyuhyun! Kau sudah menegaskan sejak awal. Apa kau sudah lupa? Kau sudah melarangku untuk jatuh cinta padamu!”
”Lupakan perkataan ku waktu itu… karena aku juga sudah melupakan perkataanmu yang melarangku untuk jatuh cinta padamu… kita lupakan saja…”
”Aku tak bisa Kyuhyun-sshi…” Chaeri melepaskan pelukan Kyuhyun tapi namja itu berhasil menariknya lagi.
”Wae? Kenapa tak bisa?”
”Karena kau sudah memiliki yeoja lain! Yang pernah kau ceritakan pada noonamu!”
”Itu masa lalu…” sahut Kyuhyun.
Chaeri merasa tercekat. Dia masih ragu mengatakan alasan lain kenapa mereka tak bisa bersama. Alasan yang penting. Tapi, Chaeri akhirnya dengan menguatkan hati, mengatakannya pada Kyuhyun.
”Masalahnya… aku tak punya perasaan sedikitpun padamu…mianhae…”
Chaeri berharap setelah mengatakan itu Kyuhyun dapat menyerah, tapi yang terjadi sebaliknya. Namja itu semakin erat memeluknya.
”Aku tak peduli! Aku bisa membuatmu menyukaiku. Buktinya kau tadi membalas ciumanku…”
Chaeri mengutuk dirinya saat itu. ’Sial kenapa tadi aku malah membalas ciumannya.. argghh~’
Tapi kemudian, Chaeri ingat ada alasan lain yang membuat hubungan mereka mustahil. Dan ini yang paling penting! Lebih penting daripada perasaannya sendiri.
”Kyuhyun-sshi, kau lupa kalau menjadi kekasihmu adalah pekerjaanku! Perusahaanmu tak akan membayarku lagi jika mereka tahu kalau kita menjalin hubungan sungguhan…”
Saat itu juga Kyuhyun melepaskan pelukannya dan memandang Chaeri tak percaya.
”Kau bilang apa? Itu pekerjaanmu?” tanya Kyuhyun raut wajahnya berubah dan itu membuat Chaeri ketakutan.
”Ne..” sahut Chaeri takut.
Kyuhyun mengepalkan kedua tangannya. Dia masih mencoba untuk kuat saat bertanya, ”A-apakah… uang dari perusahaanku begitu pentingnya untuk mu?”
”Kau tahu kalau aku akan menjawab ’ya’. Itu bukanlah sesuatu yang harus kau tanyakan bukan?” Chaeri balik bertanya.
”Aku malah berharap kau berkata ’tidak!” sahut Kyuhyun.
”Itu sangat penting Kyuhyun-sshi! Aku tak akan merendahkan diri menjadi kekasih palsumu jika bukan karena itu! aku membutuhkan uang itu.. untuk impianku! Aku sudah mengatakan hal itu padamu! Tidak kah kau mengerti?!”
”Seorang guru bodoh mana yang bisa membebankan impian seberat itu pada seorang gadis! Itu omong kosong! Jika kau ingin memajukan bangsa ini dengan kepandaianmu.. kau bisa lakukan dengan cara lain. Tak usah meniru gurumu yang ingin membangun sekolah.. tak usah meniru gurumu yang mengelana ke Ethiopia.. tak usah melakukan hal yang berat seorang diri…”
PLAKK…
Kata-kata Kyuhyun terputus oleh tamparan keras Chaeri di pipi kanannya. Sementara yeoja itu menangis.
”Kau boleh mencaciku wanita jalang! Menyebutku pelacur.. kau boleh mencaciku seperti itu! tapi aku tak rela jika kau mengatai Shin-seongsangnim bodoh! Dia seperti ayahku… bahkan ayah biologis dan ayah yang memberikan namanya padaku tak ada yang bisa menyamai Shin-seongsangnim. Aku hanya ingin mewujudkan impiannya yang tak bisa dia lakukan karena Tuhan keburu mengambilnya… ”
Isakan Chaeri semakin keras. Kyuhyun menyesal membuat yeoja itu menangis. Dia merasa dirinya egois karena memaksakan perasaannya.
”Kau yang sudah mendapatkan impianmu tak akan mengerti perasaanku! Kau yang mendapatkan popularitas dan uang yang sangat banyak karena impianmu tak akan mengerti…”
”Mianhae…” ucap Kyuhyun. Kyuhyun lalu mengusap kepala Chaeri, ”Baiklah… kalau ini maumu. Aku tak akan mengganggumu dengan perasaanku lagi.”
Tangisan Chaeri terhenti saat itu. Dia menatap Kyuhyun seolah tak percaya bahwa namja itu sudah menyerah.
”A-aku lupa kalau kau selama ini menganggapku sebagai temanmu… itu kan yang kau inginkan dari hubungan kita… bukannya lebih..” Kyuhyun tertawa getir saat mengatakan itu. ”Mianhaeyo.. sudah membawa perasaan ini terlalu jauh… mianhaeyo karena berkata tak pantas tentang gurumu… mianhaeyo…” Kyuhyun tak sanggup melanjutkan perkataannya. Dia menguatkan hatinya untuk berkata, ”… mianhaeyo karena sudah membuatmu menangis.”
”Kyuhyun-sshi..”
”A-aku akan melupakan perasaanku padamu..” lanjut Kyuhyun. ”Kita akan menjadi teman mulai kini dan seterusnya.. kita akan tetap berteman sampai kontrak kencan kita berakhir. Aku akan membantumu mewujudkan mimpimu…”
Lalu, Kyuhyun menyipitkan matanya, memandang matahari terbit. ”Lihatlah.. mataharinya indah sekali…” seru Kyuhyun.
Chaeri melihat ke arah yang sama, ”Ne.”
”Aku akan menjagamu Chaeri-ya…” Kyuhyun menggenggam tangan Chaeri.
I want to be…By her side forever
”Sebagai teman?” tanya Chaeri.
Take place there as a man
”Ne.. sebagai teman…” balas Kyuhyun. Dia lalu memandangi wajah Chaeri yang terpesona akan keindahan matahari terbit, dan membatin, ’tapi, suatu saat kau pasti akan menjadi milikku.’
Take place there as a man… Not a friend
I’ll hug her in my arms
And look after her
So she’s not sad

.::One For Me-SHINee::.
_To Be Continued_
Part 8
STORY
Nanhee membuka pintu kamarnya dengan kasar. Kemudian dia menghempaskan tubuhnya ketempat tidur. Menangis.
”Mereka sungguhan pacaran. Itu bukan rekayasa perusahaan. Andwe.. andwe…” isaknya.
Dia sama sekali tak menyangka, niat awalnya pagi ini untuk melihat pemandangan matahari terbit di pantai, tapi dia malah melihat pemandangan lain. Dia melihat Cho Kyuhyun, idolanya sekaligus pria idamannya sedang mencium bibinya, Park Chaeri.
Nanhee tahu, kalau selama satu bulan ini mereka berdua memang diberitakan sedang berkencan. Tapi berita kencan itu diyakini Nanhee hanyalah rekayasa. Seperti kisah cinta ’Jonghyun-SeKyung’ yang hanya digembar-gemborkan oleh management mereka tanpa diakui oleh pihak yang bersangkutan langsung.
Nanhee menggelengkan kepalanya. Masih berharap bahwa hubungan ’Kyuhyun-Chaeri’ itu palsu. Tapi kenyataannya?! Nanhee mencoba melupakan adegan tadi. Walau tetap tak bisa.
”Oppa… kenapa kau harus pacaran dengan bibiku? Kenapa aku harus mengenal orang yang menjadi kekasihmu?! Ini sakit sekali oppa…” kata Nanhee disela isakannya sambil menatap wajah Kyuhyun yang menjadi wallpaper ponselnya.
++++++
Kyuhyun memandang matahari terbit disamping Chaeri dengan menahan rasa pedih. Pernyataan cintanya pada yeoja itu ditolak. Walau ini bukan untuk pertama kali perasaannya ditolak seorang yeoja, dia juga pernah ditolak oleh cinta pertamanya dulu tapi tetap saja penolakan kali ini membuatnya kesal dan sedih. Seakan perasaan sakit itu kini terulang kembali.
Pemandangan indah saat matahari muncul yang seakan baru terbangun dari tidurnya di ujung lautan sana membawa warna jingga dilangit tak membuat perasaan Kyuhyun nyaman. Dia lalu semakin mundur, menjauh dari Chaeri yang masih terpesona dengan pemandangan menakjubkan itu.
Dia mendudukan dirinya di ayunan tadi. Tempat dia dan Chaeri semula berciuman. Memandangi punggung Chaeri.
‘Chingu?’ Kyuhyun mempertanyaan kata itu dalam hatinya. ’Apa aku bisa menjadi teman yang baik sementara aku menginginkanmu menjadi milik ku?’
”Aish,” Kyuhyun merutuk pelan, ’seharusnya aku tak terlalu cepat menyatakan perasaanku.’ Dia masih bergulat dengan batinnya.
Sementara itu terdengar suara langkah kaki di belakang mereka. Chaeri menoleh untuk melihat siapa gerangan pemilik langkah itu.
”Yaa, Kyu! Kau tak bersiap-siap? Ini kan hari minggu, walau sedang liburan kegiatan rutin tetap harus jalan,” seru Siwon mendekati Kyuhyun yang masih terpaku di ayunan.
”Ne, hyung,” sahut Kyuhyun. Dia lalu bangkit dari ayunannya. Dia memandang Chaeri dan saat itu mata mereka bertemu. Rasa bagai tersengat listrik muncul saat itu. Cepat-cepat Kyuhyun menundukkan wajahnya.
”Aku pergi dulu, Chaeri-sshi.” Pamit Kyuhyun lalu dia berjalan beriringan dengan Siwon menuju villa mereka.
“Kau lesu sekali, kenapa?” kata Siwon menepuk punggung Kyuhyun. ”Semua member melihatnya lho, kau menciumnya tadi.. hehe.”
Kyuhyun menghentikan langkahnya. Matanya terbelalak. “Mwo?! Bagaimana bisa?!”
“Bisa dong, kami semua melihat adegan tadi lewat jendela ruang makan, termasuk adegan saat kau ditampar. Semuanya terlihat jelas… hoho…” Siwon mengatakan sambil menunjuk villa mereka. ”Kau terlalu kasar saat menciumnya tadi, makanya wajar saja dia menamparmu. Lain kali mainnya harus lebih halus, hargai dia…” Siwon sok ngasih nasehat.
Kyuhyun menghentakkan kakinya kesal saat dia melihat member Sj yang lain sedang melambai ke arahnya lewat jendela ruang makan yang di tunjuk Siwon. Dia juga bisa mendengar suara siulan menggoda Leeteuk dan Donghae.
“Tadi, aku mengganggu ya? Makanya kau jadi kesal begini? Tapi ini sudah pukul 7. kita harus ke gereja sekarang. Jaraknya kan cukup jauh dari sini…” Siwon kembali bicara, dia berusaha menyusul Kyuhyun yang sudah berjalan di depannya.
”Jadi, sekarang kalian sudah sungguhan jadian? Kau harus melapor ke perusahaan jika kalian sungguhan pacaran, agar perusahaan tak perlu repot-repot mengeluarkan uang lagi untuk membayar Chaeri.” Siwon masih berkomentar.
”Kami tak pacaran. Lebih tepatnya, belum…” Kyuhyun mulai menyahut dengan sedikit gugup.
”Yaa! Kyu, jadi dia menolakmu?!”
Kyuhyun merasa tertusuk dengan perkataan Siwon barusan.
”Aniyo. Mana mungkin dia menolakku. Haha, aku tidak ditolak hyung. Tadi, aku hanya terlalu terburu-buru menyatakan perasaanku, makanya dia kaget!”
Siwon menggelengkan kepalanya. Lalu tersenyum. Dia berjalan mendahului Kyuhyun kini.
”Yaa.. hyung! dengar penjelasanku. A-aku sama sekali tak ditolak,” seru Kyuhyun lagi. Wajahnya sudah merah padam menahan malu.
Kyuhyun tak bisa membayangkan nasibnya jika member SJ tahu kalau Chaeri menolaknya. Bisa habis nasib Kyuhyun jadi bahan ejekan member SJ, jika mereka tahu kalau dia baru ditolak seorang gadis.
+++++
Sepulangnya Kyuhyun bersama beberapa member SJ dari acara kebaktian, mereka terkejut melihat ada sebuah Van yang sangat mereka kenali terparkir di depan Villa yang mereka sewa. Mereka buru-buru masuk ke dalam villa untuk memastikan siapa yang datang.
Leeteuk, Siwon, Sungmin, Eunhyuk,Donghae, Ryeowook dan Kyuhyun hanya bisa meregangkang bahu lemas melihat lima orang hoobae mereka sedang duduk anteng di sofa ruang tamu ditemani dengan Shindong, Heechul danYesung. Kibum dan Henry sendiri tak terlihat. Mungkin masih belum bangun. Maklum mereka berdua memang baru datang semalam.
Tapi yang membuat Kyuhyun dan member SJ yang baru pulang dari kebaktian itu heran adalah ’ngapain anak-anak SHINee di villa mereka?’
”Yaa! Ngapain kalian disini?!” teriak Leeteuk mewakili rasa penasaran Kyuhyun dan member yang lain.
”Liburan dong hyung. Emang Super Junior doang yang diijinin liburan. SHINee juga dong,” sahut Jonghyun sambil baring-baring di sofa yang paling besar.
”Yoi hyung, kita juga pingin nyantai. Soo.. kita kemari.. hohoho, lumayan dapat penginapan gratis dimari…” sahut Onew memamerkan gigi kelincinya.
Kyuhyun menarik tangan Donghae yang semula berdiri disamping Leeteuk, mengajak menjauh dari Leeteuk yang sepertinya akan mengamuk.
”PERGI KALIAN DARI VILLA INI SEKARANG JUGA!” jerit Leeteuk geram. Susah payah dia memasukan proposal ke perusahaan biar dana buat nyewa Villa ditanggung perusahaan, eh malah anak-anak SHINee ikutan nimbrung.
”Gile ye.. kalian ini pelit or medit. Masa numpang nginep di villa kami! Woyy sewa hotel woyy..” Sungmin tak mau kalah sama Leeteuk mengusir anak-anak SHINee.
”Yaa.. hyung! KAMI TAK AKAN MENINGGALKAN VILLA INI! Yang nyuruh kami kemari kan perusahaan!” tegas Minho.
”Bener hyung, please jangan usir kami. Kami juga mau liburan, seneng-seneng kayak kalian. Ayolah hyung, jebal. Terimalah kami disini,” kata Taemin meringsut di kaki Leeteuk.(sumpah.. nih adegan makin gaje n lebay =.=’)
Tiba-tiba, hati member SJ yang semula dingin dan kekeuh ingin mengusir member SHINee jadi luluh, mencair ketika melihat aegyeo Taemin.
Dengan berat hati, Leeteuk mengangguk.
”Tapi ada syaratnya,” kata Leeteuk.
”Apa?!” sahut kelima member SHINee serentak.
”Kalian yang masak dan bersih-bersih. Selain itu kalian cuman boleh tidur di ruang tamu. Arrasseo.”
”Okey, gak masalah. Biar Key yang ngerjain semuanya,” sahut Jonghyun girang.
”Yaa! Yeobo?!” pekik Key sambil nendang Jonghyun.
”Tenang, kita bakal ngerjainnya bareng kok,” sahut Onew menenangkan membernya.
++++++
”Hyung.. hyung. Kami mau ke pusat kota. Mau ikut gak?” ajak Jonghyun pada Kyuhyun saat Kyuhyun sedang memandangi Chaeri lewat jendela ruang makan. Memang benar kata Siwon tadi, dari jendela ini bisa melihat dengan jelas pemandangan tempat Kyuhyun dan Chaeri tadi berciuman.
Jonghyun lalu mengikuti arah pandangan mata Kyuhyun. Dia melihat seorang yeoja sedang berbaring di ayunan tali. Seperti sedang membaca buku sambil menikmati hembusan angin pantai. Terlihat tenang dan nyaman sekali.
”Siapa yeoja yang kau pandangi dari tadi itu, hyung?” tanya Jonghyun.
”Park Chaeri,” sahut Kyuhyun.
”Oh.. yeoja yang disuruh perusahaan menjadi kekasihmu ya?” Jonghyun manggut-manggut.
”Ne…” Kyuhyun menjawab pendek.
”Kok dia bisa ada di Villa sebelah sih?”
”Itu Villa kakaknya,” sahut Kyuhyun.
”Kok Hyung mandangin dia terus sih?”
Kyuhyun mendesah. Dia lalu menatap tajam Jonghyun yang daritadi banyak nanya. ”Emang gak boleh?”
Jonghyun menutup mulutnya mencoba menahan tawa.
”Aigoo~ lagi jatuh cinta nih ye…” godanya menyikut lengan Kyuhyun. ”Aku senang hyung sudah bisa menemukan cinta baru setelah kepergian Chae Kyeong-noona,” lanjutnya.
”Jonghyun-ah,” kata Kyuhyun kembali gelisah. ”Apa aku terlalu cepat mengisi hatiku lagi?”
Jonghyun menggeleng, ”Kurasa bukan masalah. Chae Kyeong-noona pasti senang jika tahu hyung sudah bisa menemukan cinta baru.”
Kyuhyun tersenyum. Mungkin yang diucapkan Jonghyun benar. Jonghyun sangat mengenal Chae Kyeong. Walau awalnya Kyuhyun-lah yang mengenalkan mereka. Chae Kyeong sangat mengidolakan Jonghyun, sangat menyukai suaranya. Sejak mereka saling kenal, mereka menjalin persahabatan. Selain member SJ, Victoria dan Changmin, hanya Jonghyun saja yang mengetahui tentang kisah cinta Kyuhyun dan Chae Kyeong.
”So, hyung mau ikut kami gak? Heechul-hyung juga ikut kok?!” tanya Jonghyun lagi.
”Ehm, boleh ngajak Chaeri?”
Jonghyun membulatkan mulutnya dan tertawa. ”Oke, ajak dia.”
++++++
Kyuhyun tak pernah melepaskan pegangan tangannya pada Chaeri selama perjalanan mereka ke pusat kota Busan. Mereka berkeliling pertokoan bersama dengan semua member SHINee, Heechul dan Sungmin. Sementara member SJ yang lain tak ikut karena mereka lebih ingin bermain di pantai di belakang Villa mereka.
Mereka memasuki satu demi satu toko dengan hanya melihat-lihat. Tak membeli apa-apa. Sementara di jalanan mereka bertemu dengan banyak fans, walau fans mereka sangat baik dengan tidak mengganggu acara jalan-jalan itu, tapi tetap saja Chaeri merasa malu karena Kyuhyun sama sekali tak membiarkan dia jauh darinya.
”Bosen gak ada yang menarik,” gerutu Key kemudian, dia terlihat lelah karena keluar masuk toko.
”Kita pulang yuk..” kata Minho.
”Tapi, aku mau ke toko binatang peliharaan,” kata Taemin sambil menunjuk Pet Shop yang ada di ujung gang komplek pertokoan itu.
”Oke, kita kesana. Habis itu pulang!” kata Jonghyun dan Heechul. Lumayan mereka bisa beli oleh-oleh buat binatang peliharaan yang mereka tinggal di dorm.
Mereka lalu mengikuti Taemin yang sudah berlari duluan ke toko yang dia maksud.
”Kau mau beli apa Taemin-gun?” tanya Kyuhyun melihat Taemin yang sangat antusias ketika memasuki toko.
”Hm.. belum tahu sih hyung,” sahut anak itu.
Jonghyun dan Heechul sendiri sudah menemukan barang yang mereka cari. Makanan buat peliharaan mereka. Jonghyun membeli beberapa bungkus makanan anjing, untuk anjingnya Roo. Sementara Heechul membeli sekardus makanan kucing untuk Heebum dan Bangshin yang menunggunya di Seoul.
Sementara itu Onew dan Key cuman bisa berguman dalam hati, ”Mereka kan bisa beli itu di Seoul.” sambil menggeleng-gelengkan kepala mereka.
Sungmin sendiri cuman bisa gigit jari melihat banyaknya binatang lucu di Pet Shop itu. Dari landak mini, kucing, kelinci dan makhluk menggemaskan lainnya. Dia jadi ingat Hyaku dan anak-anak kucing yang dulu pernah dipeliharanya.
”Kyaa.. kyeopta..” pekik Chaeri ketika melihat seekor kelinci kecil berwarna hitam.
”Kau suka?” tanya Kyuhyun yang dijawab Chaeri dengan anggukan cepat.
”Ingin memeliharanya?” kali ini Heechul yang bertanya.
”Wah, kelinci. Mirip aku dong!” Onew nimbrung sambil ketawa ketiwi.
”Ne.. mirip kamu. Makanya aku suka dan ingin memeliharanya,” sahut Chaeri yang sukses bikin Kyuhyun terbakar api cemburu.
Kyuhyun menatap tajam pada Onew, membuat leader SHINee itu ketakutan dan memberi isyarat dengan tangan untuk meresleting mulutnya.
“Yaa… untuk apa memelihara kelinci,” ketus Kyuhyun yang masih emosi karena ucapan Chaeri tadi.
”Kalau kau suka, aku akan membelikannya untukmu,” kata Heechul.
”Oppa, gomapsumnida…” Chaeri membungkukkan tubuhnya pada Heechul.
”Andwe, Hyung! Aku yang akan membelikan kelinci itu!” seru Kyuhyun.
Heechul dan Sungmin cuman bisa terkikik geli melihat dongsaeng mereka yang sukses dibikin cemburu menguras dompet.
Chaeri menatap Kyuhyun dengan pandangan bingung.
”Yaa… aku akan membelikan kelinci itu untukmu. Kau sungguhan ingin memeliharanya kan?” seru Kyuhyun pada Chaeri.
”Ah… ne. kamsahamnida.” jawab Chaeri senang.
+++++
“Er.. kau akan memberi nama kelinci ini apa?” tanya Kyuhyun.
Mereka kini sudah kembali ke Villa. Dia sedang duduk berdua di teras Villa keluarga Chaeri. Menemani Chaeri bermain-main dengan kelincinya.
”Hm..” Chaeri berpikir. ”Bagimana kalau ’Newton’. Kyaa.. Kyeopta..” serunya.
Kyuhyun mencibir, ”Yaa.. kau namai kelinci dengan nama aneh seperti itu?”
”Babo!” seru Chaeri menunjuk Kyuhyun. ”Nama itu aku ambil dari nama ’Alexander Pope Isaac Newton’ penemu rumus teori gravitasi. Itu nama yang keren. Bukannya aneh!”
”Yaa! Lalu kenapa kau namai kelinci dengan nama ilmuwan begitu!” Kyuhyun masih mencela.
”Karena saat melihatnya pertama kali, hatiku langsung tertarik. Seperti gaya gravitasi ’kan?”
”Mending namai dia ’magneto’,” Kyuhyun masih mencibir.
Setelah itu mereka terdiam cukup lama. Kyuhyun senang melihat Chaeri yang gembira karena mendapat teman baru.
”Chaeri-sshi, mungkin setelah besok. Kita akan sulit untuk bertemu,” kata Kyuhyun pelan.
”Hah, itu bagus,” sahut Chaeri.
”Kau harus selalu mengangkat telponku jika aku menghubungimu,” Kyuhyun tak peduli dengan jawaban Chaeri tadi.
”Yeah, akan aku usahakan…”
Kyuhyun menghela nafas mendengar Chaeri yang masih dingin padanya. Mungkin cukup berat untuknya bisa menjalin kasih dengan yeoja itu.
”Er… biar kau sangat sibuk. Kau harus tetap jaga kesehatanmu,” kata Chaeri kemudian. Dia mengatakannya sambil menunduk, tapi Kyuhyun dapat menangkap wajah Chaeri yang bersemu merah karena mengatakan itu.
Walau tadi dia sempat ragu dengan hubungannya dan Chaeri kedepannya. Tapi ketika mendengar ucapan Chaeri barusan. Kyuhyun kembali berpikiran positif.
Dia yakin suatu saat nanti, Chaeri akan menjadi miliknya.
+++++
Untuk kedua kalinya, Chaeri mendapatkan pembayaran dari SM atas hubungan pura-puranya dengan Kyuhyun yang entah kapan berakhirnya. Dia berkali-kali menghela nafas ketika duduk di sebuah halte setelah dia mengecek uangnya di bank.
Chaeri menatap langit musim gugur. Daun ginko yang layu banyak berjatuhan dan berterbangan kesana-kemari karena terbawa tiupan angin musim gugur yang kencang. Tak terasa sudah 2 bulan berlalu sejak dia menjalin hubungan palsu dengan Kyuhyun. Dan tak terasa juga, sudah 3 minggu berlalu sejak dia terakhir bertemu dengan Kyuhyun, saat mereka di Busan.
Ucapan Kyuhyun benar, mereka memang jadi tak pernah bertemu lagi sejak hari itu.
Walau Chaeri merasa tak masalah tapi ada sedikit kehilangan di hatinya. Entah kenapa, sejak hari dimana Kyuhyun menyatakan cinta padanya, Chaeri jadi selalu memikirkan namja itu.
Dia bahkan sering berbicara sendiri pada Newton, jika sehari saja Kyuhyun tak menelponnya.
Chaeri menggelengkan kepala menyadari sikap anehnya.
”Andwe.. aku tak boleh terlalu memikirkannya…” bisik Chaeri pada dirinya sendiri.
Tapi kemudian dia terus melamun. Masih memikirkan Kyuhyun. Bertanya-tanya dalam hati tentang apa yang sedang namja itu lakukan…
Lamunannya sirna saat mendengar suara mobil direm dan berhenti di depannya.
Dari mobil sedan hitam buatan Hyundai itu, keluarlah seorang yeoja anggun dengan rambut ikal sebahu. Chaeri tersenyum ketika mengenali siapa yeoja itu.
+++++
Chaeri menyesap dengan perlahan capuccino pesanannya. Sementara Cho Ahra yang duduk di hadapannya masih melipat tangan dan memandanginya dengan wajah serius. Hal itu membuat Chaeri sedikit gugup.
Cho Ahra, kakak perempuan Kyuhyun yang dulu pernah ditemuinya saat Kyuhyun mengajak Chaeri ke rumah keluarganya. Tadi, kebetulan mereka bertemu saat Ahra yang baru pulang dari latihan untuk resital melihat Chaeri sedang duduk di halte bis.
Mereka kini sedang berada di sebuah coffe shop di Hongdae, tak terlalu jauh dari rumah Chaeri.
“Yaa.. hubunganmu dan Kyuhyun baik-baik saja ‘kan? Aku melihat banyak foto-foto kalian yang sedang berlibur di Busan menyebar di internet. Kalian jelas masih pacaran. Tapi, kau sama sekali lupa mengajak orang tuamu untuk bertemu dengan orang tua kami.” Seru Ahra.
“Onnie.. jwesong hamnida. Tapi ibuku sangat sibuk jadi belum bisa menyempatkan waktu,” Chaeri berbohong karena dia sama sekali tak pernah menceritakan pada ibunya kalau keluarga Cho sangat ingin bertemu dengan keluarganya.
“Kuraeyo?!” Ahra terlihat tak percaya.
Chaeri lalu menjelaskan pada Ahra tentang ibunya yang seorang dokter umum di sebuah rumah sakit dan bahwa dia hanya memiliki orang tua tunggal. Dia cukup malu pada keluarga Cho tentang kondisinya itu.
“Orang tuaku, tak akan mempersalahkan tentang itu. Mereka justru akan bangga karena akan memiliki calon besan yang tangguh seperti ibumu,” kata Ahra.
Chaeri tersedak mendengar ucapan Ahra. Dia tak menyangka kalau keluarga Cho sangat ingin bermenantukan seseorang seperti dirinya.
”Saat liburan Cheoseok kemarin. Kami sangat kesal karena kau tak datang ke rumah kami…” ujar Ahra lagi. Wajahnya merengut.
”Oh.. saat itu aku ke Daegu. Keluargaku biasa menghabiskan Cheoseok disana, di rumah nenek,” jelas Chaeri.
Ahra mengangguk paham kemudian dia bertanya lagi, ”lalu, apa kau sudah bekerja lagi?”
Chaeri menggeleng lemah. Ahra lalu membuka tasnya. Dia terlihat sedang mencari-cari sesuatu di dalam sana, dan setelah ketemu dia menyerakan sebuah kartu nama pada Chaeri.
”Onnie.. ini..” Chaeri menerima kartu nama itu.
”Kartu nama rekanku saat di universitas. Dia baru saja di angkat menjadi manager di lembaga pendidikan itu,” Ahra mengatakan sambil menunjuk tulisan di kartu nama itu, ”cobalah melamar pekerjaan disana.”
”Ah, ne.” sahut Chaeri riang. ”Onnie, kamsahamnida….”
+++++
Ahra mengantarkan Chaeri sampai ke depan rumahnya, setelah itu pamit karena masih ada urusan. Saat Chaeri masuk ke dalam rumahnya, keadaan masih sepi. Jelas saja, Jungmin, adiknya masih di sekolah sementara ibunya pasti masih bekerja.
Chaeri lalu masuk ke kamarnya. Dia menemukan Newton sedang tertidur di dalam kandang yang terletak di samping ranjang Chaeri.
Chaeri lalu mengeluarkan Newton dari kandangnya. Newton terlihat menggeliat, lalu terbangun. Telinganya yang panjang langsung tegak berdiri ketika melihat Chaeri.
”Annyeong, Newton…” Chaeri mencium kelincinya itu. ”… baru meninggalkanmu sebentar saja, eomma sudah sangat kangen.”
Newton menggerjap-kerjapkan matanya yang bulat.
”Ah~ Kyeopta..” seru Chaeri lagi gemas dengan kelinci kecilnya itu.
”Hm.. Newton kangen sama appa gak?” tanya Chaeri. ”Entah kenapa eomma sangat kangen sama dia. Aneh ya?” katanya sambil teringat wajah Kyuhyun.
Chaeri buru-buru meletakkan Nweton di kasurnya. Dia lalu memegangi pipinya.
”Ah.. andwe… kenapa aku menyebut Kyuhyun itu appa dan aku yang menjadi eomma. Ah.. andwe.”
Chaeri lalu memandang Newton yang sedang menggigit-gigit seprainya.
”Ah~ tampaknya aku jadi makin gila sejak aku memeliharamu. Hah…” desahnya. ”Jadi suka berbicara sendiri… aku bicara macam-macam sama kamu padahal juga kamu gak bakalan ngerti.” Chaeri kemudian mengambil Newton lagi. ”Tapi.. Newton-ah, aku sangat menyayangimu,” dia mengecup kepala Newton dan tersenyum.
Dia lalu bermain-main dengan Newton. Sampai terdengar panggilan dari ponselnya.
”Omo.. dari Jaemin-oppa,” serunya ketika melihat nama penelponnya.
Dia lalu mengangkat panggilan itu.
”Yeoboseyo. Oppa.. annyeong.”
”Chaeri-ya… aku dan Nanhee ada di Seoul. Hari ini hari kepindahan Nanhee kemari…”
”Kurae, ah.. baguslah. Apa ada yang bisa ku bantu?”
”Sebetulnya tak ada. Aku hanya mau mengundangmu ke asrama Nanhee. Kau tak sibuk ’kan? Bisa kemari?”
”Ah, Ne. Kirimkan saja alamatnya. Aku akan segera kesana…” seru Chaeri semangat.
++++++
”Wow. Aku tak menyangka kalau Nanhee langsung masuk dorm. Dia hanya trainee ’kan?” kata Chaeri saat dia sudah sampai di asrama Nanhee. Sekarang dia ada di kamar keponakannya itu sambil membantu membereskan barang-barang Nanhee yang berserakan.
”Tapi dia akan debut tak lama lagi,” sahut Jaemin bangga.
”Yaa.. appa, itu belum tentu. Mesti seleksi sekali lagi..” ralat Nanhee.
”Tapi paling tidak, mereka bilang kau akan debut paling lambat tahun depan. Mereka sangat mengagumi bakat Nanhee,” ujar Jaemin lagi.
”Wow, Nanhee Jjang,” Chaeri bersorak. ”Walau  aku tak terlalu setuju kau menjadi artis, tapi aku akan mendukung karirmu. Bersemangatlah..”
Nanhee tak menjawab, dia merebahkan tubuhnya ke kasur. Dari situ dia bisa melihat pemandangan di luar jendela dormnya.
”Chaeri-ya, aku keluar dulu untuk mencari makan malam. Kau tetap disini saja ya..” seru Jaemin kemudian keluar dari kamar itu.
Chaeri masih membantu membereskan barang-barang Nanhee, dia mengeluarkan buku-buku pelajaran Nanhee dari dalam kardus lalu merapikannya ke atas meja belajar yang sudah tersedia di kamar itu.
”Aku bisa melihat dorm Super Junior dari sini,” kata Nanhee masih melihat pemandangan dari tempatnya berbaring.
Chaeri lalu duduk di tempat tidur Nanhee dan melihat ke arah yang sedang Nanhee pandangi.
”Hm… yang mana ya?” tanya Chaeri.
Nanhee lalu duduk disamping Chaeri dan kemudian menunjuk ke arah sebuah gedung tinggi.
”Bibi tak pernah pergi kesana?” Nanhee bertanya penuh selidik.
”Pernah kok,” sahut Chaeri. ”Tapi cuman sekali.”
Nanhee kembali merebahkan tubuhnya. Dia merasa sangat kesal dengan Chaeri kini. Sementara Chaeri masih memandangi bangunan itu sambil bertanya dalam hati, apakah Kyuhyun ada disana atau tidak?
”Bibi.. apa kau ingat ucapanku saat kau baru sampai ke Busan?” kata Nanhee perlahan.
”Hm.. yang mana?” tanya Chaeri masih tak mengalihkan padangannya dari bangunan yang menjadi dorm SJ.
“Bibi jagalah baik-baik Kyuhyun-oppa saat ini. Karena nanti, aku akan merebutnya darimu…”
Chaeri berbalik, terkejut. Dia melihat keponakannya itu menatapnya sengit kini. Tapi kemudian Chaeri tertawa, dia menganggap yang dikatakan Nanhee barusan hanya bercanda.
”Aku sungguhan akan melakukan itu!” pekik Nanhee.
Tawa Chaeri terhenti. Dia masih tak percaya kalau ucapan Nanhee serius.
”Dia terlalu tua untukmu! Usiamu bahkan belum 16 tahun. Berkencanlah dengan pria sebayamu…” seru Chaeri.
”Cinta tak pandang usia. Aku sangat menyukainya… bukan rasa suka sebagai seorang fans kepada idolanya, tapi rasa suka seorang yeoja terhadap namja dan aku tak rela jika dia menjadi pamanku!”
Chaeri turun dari tempat tidur Nanhee. Dia mengacak rambutnya kebingungan.
”Kalau bibi sayang padaku, kumohon… akhiri hubungan bibi dengan Kyuhyun-oppa..” Nanhee mulai terisak.
Chaeri sangat geram dengan ucapan Nanhee. Dia tak mengerti kenapa dia sangat emosi saat ini. Dia sangat ingin mengumpat Nanhee tapi ditahannya. Dia tahu kalau keponakannya dalam usia labil, ketika jatuh cinta maka akan mengacuhkan hal yang lain. Berpikiran bodoh dan menganggap cinta di atas segalanya. Tak berpikiran jernih.
”Aku tak mengerti ucapanmu Nanhee-ya. Aku permisi dulu, katakan pada ayahmu kalau aku tak bisa makan malam bersama, annyeong.”
Chaeri dengan cepat mengambil tasnya. Dia lalu bergegas keluar dari kamar Nanhee. Tapi yeoja itu menahannya dengan menghalangi jalan Chaeri dengan tubuhnya.
”Bibi jangan pura-pura bodoh!” jerit Nanhee.
Chaeri mendengus kesal, dia mendorong kasar tubuh Nanhee hingga keponakannya itu tersungkur. Dia tak peduli dan melewati Nanhee yang sedang menangis begitu saja.
+++++
”Arggh~ Michyeosseo!” rutuk Chaeri sepanjang perjalanan keluar dari komplek apartemen tempat dorm Nanhee berada.
Dia berjalan dan terus berjalan sambil menghentakkan kakinya untuk meluapkan kekesalannya pada keponakannya itu.
Kemudian langkahnya terhenti ketika melewati sebuah komplek apartemen mewah. Chaeri memandangi gedung apartemen itu. Gedung apartemen tempat dorm SJ berada. Dia lalu memalingkan wajahnya, ternyata letak dorm Nanhee memang tak jauh dari Dorm SJ.
Chaeri mendesah. Dia lalu menyandarkan tubuhnya ke dinding pagar. Lalu menggerutu.
”Aku memperlakukan Nanhee seperti memperlakukan Chae Kyeong dulu. Sangat kasar. Kenapa aku tak bisa bersikap lebih tenang? Bukankah aku tak menyukai Kyuhyun? Tapi kenapa aku sangat kesal ketika mendengar Nanhee ingin merebutnya dariku?!”
Air mata Chaeri mulai mengalir. Dia teringat wajah Nanhee saat terjatuh tadi, dia bahkan tak sudi untuk menolong keponakannya itu.
“A-aku tak ingin menjadi orang jahat lagi?!” Chaeri menggelengkan kepalanya.
“Aku tak ingin menjadi orang jahat hanya karena seorang pria lagi… andwee..”
“Chae Kyeong-ah… aku tak ingin menyakiti Nanhee seperti aku menyakitimu. Tapi kenapa kalian jatuh cinta pada kekasihku! Aku tak suka… aku benci.”
Chaeri merasa tercekat setelah mengatakan itu. Kekasih? Kyuhyun bahkan belum menjadi kekasihnya, tapi kenapa dia seakan merasa memiliki namja itu?! Bukankah  Chaeri justru menolak pernyataan cinta Kyuhyun?
Aku sudah jatuh cinta padanya, atau justru perasaan ini karena aku takut kehilangannya? Ini rasa cinta atau hanya ambisi? Chaeri mempertanyakan itu pada hatinya.
”Chaeri-sshi..”
Lamunan Chaeri buyar saat mendengar namanya dipanggil seseorang. Orang itu lalu berlari kecil ke arahnya.
”Yaa! Kau kenapa? Kau habis menangis?” tanya orang itu sambil merengkuh wajah Chaeri.
”Aku baik-baik saja Kyuhyun-sshi..” kata Chaeri menepis tangan Kyuhyun.
”Yaa.. Kyu, kami masuk duluan ya? Jangan berlama-lama di luar, cuaca sedang sangat dingin.”
Chaeri menoleh ke asal suara. Itu suara Leeteuk, dia berseru dari dalam mobil Van yang berada di depan gerbang komplek apartemen mereka, mengatakannya lewat kaca jendela mobil yang terbuka.
“Ne.. hyung duluan saja..” sahut Kyuhyun. Lalu mobil itu melaju masuk ke dalam komplek.
”Kau kenapa bisa ada disini?” tanya Kyuhyun kemudian pada Chaeri.
”Hanya lewat,” jawab Chaeri menunduk.
Kyuhyun lalu melepaskan jaket yang dia kenakan. Lalu mengenakannya pada Chaeri.
”Cuaca sangat dingin, sementara kau tak pakai baju hangat.” katanya.
”Gomapsumnida…”
”Tak perlu berterima kasih,” Kyuhyun mengibaskan tangannya. ”Aku justru sangat senang melihatmu disini. Aku sangat ingin menyempatkan diri menemuimu, tapi tak bisa. Jadinya, aku sangat bersyukur melihatmu hari ini.”
Chaeri masih menundukkan wajahnya, tersenyum kecut.
”Kyuhyun-sshi,” panggil Chaeri.
”Ne..” Kyuhyun menunggu perkataan Chaeri selanjutnya.
”K-kau su-sungguhan me-menyukaiku?” tanya Chaeri terbata-bata.
”Ne…” sahut Kyuhyun, dia tersenyum melihat Chaeri yang gugup.
”Sangat menyukaiku?”
”Ne..” senyum Kyuhyun makin melebar.
”Kalau begitu katakan sekarang! Katakan kalau kau mencintaiku?!”
”Saranghae.. neomu neomu saranghae,”
Chaeri mulai menegakkan wajahnya. Dia menatap wajah Kyuhyun tajam. Kyuhyun jadi bingung dengan tatapan Chaeri itu.
”Aku akan menerima perasaanmu itu!”
Kyuhyun yang semula kebingungan menjadi sangat gembira. Dia hendak memeluk Chaeri, tapi yeoja itu menahannya.
”Tapi… jangan sampai perusahaanmu tahu tentang hal ini!” kata Chaeri masih menatap Kyuhyun tajam. ”Aku ingin mereka tetap beranggapan kalau kita hanya berpura-pura…”
”Yaa! Chaeri-sshi!” Kyuhyun hendak protes. Jelas ini sangat curang, Chaeri dan dia bisa saja dituntut karena penipuan.
”Ini demi impianku! Kau sendiri pernah bilang saat di Busan, kau akan membantuku mewujudkan mimpiku!”
Kyuhyun ingat pernah mengatakan itu. Tapi, dia tak menyangka jalannya akan seperti ini.
”Aku pasti akan membantumu! Tapi dengan tidak menipu seperti ini!”
”Bukannya sejak awal kita sudah menipu banyak orang? Menipu keluargamu, ibuku serta semua penggemarmu…” Chaeri mendebat Kyuhyun.
Kyuhyun menatap nanar mata Chaeri. Dia tak mengerti kenapa yeoja yang sangat disukainya menjadi seperti ini? Apakah dia memang salah menilai Chaeri selama ini? Kyuhyun yang selalu menganggap Chaeri adalah yeoja yang penuh semangat, walau sedikit bodoh tapi mempunyai rasa peduli pada orang lain.
Tapi kenapa dia jadi seperti ini? Ambisinya untuk mewujudkan mimpinya benar-benar mengerikan. Apakah dia sudah jatuh cinta pada yeoja yang salah?
”Mianhae, Chaeri-sshi.” kata Kyuhyun kemudian. ”A-aku tak bisa membantumu…”
Kyuhyun memandang wajah Chaeri, yeoja itu masih menunggunya untuk melanjutkan ucapannya. Chaeri membalas tatapannya, Kyuhyun melihat sudah tak ada air mata di wajah Chaeri. Hanya mata Chaeri yang bengkak dan merah dibalik kacamatanya.
”Sudah sejak awal ku katakan padamu, jangan jatuh cinta padaku,” Chaeri yang berkata duluan.
”Aku ceroboh…” sahut Kyuhyun. ”Tapi, aku tak menyesal.”
”Kita lanjutkan hubungan palsu kita. Itu jauh lebih baik…” Chaeri melepaskan jaket milik Kyuhyun dan menyerahkannya pada namja itu.
”Kau memilih menipu perasaanmu sendiri, Chaeri-sshi,” Kyuhyun meraih jaketnya.
”Ani, aku hanya menipu keluargamu, ibuku serta semua penggemarmu!” sahut Chaeri. ”Aku tak memiliki perasaan apapun padamu!”
Chaeri lalu berjalan melewati Kyuhyun, dia ke tepi jalan untuk memanggil taksi yang lewat. Kyuhyun sama sekali tak mencegahnya. Dia hanya menunduk menahan sakit hati.
Sementara ketika berada di dalam taksi untuk menuju rumahnya, air mata Chaeri kembali mengalir.
Entah apa yang dia tangisi. Dia merasa perasaannya sangat sesak saat ini, rasanya seperti saat dia mengakhiri hubungannya dengan Jong Suk dulu,  tapi kali ini lebih sesak dan menyakitkan.
Chaeri menangis, sambil berkata dalam hati,”Nanhee-ya.. paling tidak dengan melakukan ini pada Kyuhyun, dia tak menjadi kekasihku dan kau bisaberjuang untuk  bersamanya. Aku sangat menyesal karena dulu telah membuat Chae Kyeong menderita karena keegoisanku, aku menyakitinya karena tak ingin Jong Suk berpaling dariku. Memaksanya menggugurkan bayi yang dikandungnya sebagai syarat agar aku dapat menerima Jong Suk kembali. Menyuruhnya melakukan itu dengan mengatakan demi kebahagian Jong Suk. Padahal, pada akhirnya hubungan kami juga berakhir. Aku tak ingin menyakitimu seperti aku menyakiti Chae Kyeong. Aku dan Kyuhyun pada dasarnya tak bisa bersama, jadi lebih baik… hubungan ini di akhiri sebelum aku benar-benar tak bisa melepaskannya.
”Kyuhyun-sshi.. mianhae..” isak Chaeri lagi.

I want to give all my dreams I’ve kept hard
very time I feel that I’m lacking in many things more than I have
I lost strength in my legs and drop down
I hope this tears will stop running someday
_to Be Continued_
PART 9

STORY
Langit sore di hari itu cerah, angin musim gugur meniup-niup rambut Kyuhyun dengan lembut. Padahal namja itu sedang terduduk lesu di sebuah kursi di taman atap SM Building. Kedua telinganya tertutup earphone sementara matanya terpejam. Bukan karena menikmati musik yang mengalun di telinganya, tapi karena pikirannya sedang melayang ke tempat lain. Dia masih memikirkan kejadian kemarin malam. Saat dia lagi-lagi ditolak oleh Chaeri.
Mulutnya mengumpat pelan, ”Babo!”
Dia lalu menyandarkan dirinya di kursi, kepalanya menengadah ke langit. Kemudian berkali-kali menghela nafas. Seolah merasa sangat lelah tanpa menyadari seorang yeoja yang baru datang ke tempat itu, mengambil kursi di sampingnya dan menatapnya heran.
”Yaa! Kau kenapa berkali-kali menghela nafas seperti itu?!” seru yeoja itu nyaring  sambil menyenggolkan tangannya ke kepala Kyuhyun sehingga namja itu kaget.
”Aigoo~ kau!” kata Kyuhyun sontak melepaskan earphonenya. ”Yaa! Jangan mengagetkanku!”
”Cih!” yeoja itu mendengus tapi senyum menghiasi wajah cantiknya. ”Gwenchanayo?” tanyanya menunjukkan perhatian.
”Ne.. gwenchana,” sahut Kyuhyun.
”Kuraeyo?”
Kyuhyun mengangguk, ”Kurae!” Lalu dia balik bertanya, ”Qiannie, kau tak syuting We Got Married hari ini?”
”Kau mencoba mengusirku? Yaa! Aku akan pergi sebentar lagi mendatangi suamiku! Tapi mumpung aku disini dan kebetulan melihatmu, jadinya aku ingin membicarakan sesuatu!” sahut yeoja itu yang ternyata adalah Victoria Song.
”Cepat katakan!” titah Kyuhyun.
Victoria mendengus kesal. Leader F(x) itu lalu berbicara dengan suara yang lebih pelan.
”Apa kau masih menganggapku sahabatmu?”
Kyuhyun mendelik, dia bingung kenapa tiba-tiba Victoria berbicara seperti itu padanya. Belum sempat menyahut, yeoja itu berbicara lagi. ”Apa kau masih menganggapku dan Shim Changmin sahabatmu? Kenapa kau malah menyembunyikan suatu hal penting dari kami!” serunya.
”Yaa… Yaaa.. kau kenapa, hah?”
”Kapan kau akan mengenalkan yeojachingumu pada kami?!”
”Mwoya?!” seru Kyuhyun bersiap menoyor kepala Victoria tapi tak jadi karena yeoja itu menatapnya tajam. ”Yaa, kau ini bicara apa sih?”
”Jangan mengelak! Jjongie dan Heechul-oppa yang cerita padaku tadi saat aku bertemu mereka! Pantas saja ya, sekarang susah banget diajak jalan bareng. Rupanya…” Victoria tak melanjutkan ucapannya ketika melihat Kyuhyun menunduk, terlihat gusar. ”Hubunganmu dan ’dia’ baik-baik saja ’kan?”
Kyuhyun menggeleng. ”Tak bisa dibilang baik karena hubungan itu pada dasarnya tak ada.”
”Jadi kau dan yeojachingumu itu belum pacaran? Tapi kata Heechul-oppa…”
Kyuhyun memutus ucapan yeoja bernama asli Song Qian itu.”Aku tak mengerti kenapa dia lebih mementingkan uang dari perusahaan, padahal aku sudah bersumpah akan membantunya mewujudkan impiannya. Dia bilang, dia tak memiliki perasaan apapun padaku. Tapi sikapnya mengatakan hal lain.”
”Jadi, dia menolakmu dan menyangkal perasaannya?”
”Tepat sekali!”
”Yeoja yang rumit,” kata Victoria menggelengkan kepala.
”Kau benar. Tapi sayangnya aku sudah menyukainya.”
”Kau mau kubantu mendapatkannya?”
Kyuhyun melihat setumpuk ide dari wajah Victoria. ”A-apa yang harus kulakukan?”
”Buat dia cemburu!” usul Vic, ”Yeoja itu menyangkal kalau dia menyukaimu. Tapi kau yakin kalau dia sebenarnya memiliki perasaan yang sama sepertimu. Jadi pancing dia untuk tak bisa mengelak kalau dia menyukaimu!”
”Jadi, aku harus membuatnya cemburu?’
”Ne, dan bersikaplah tak acuh padanya. Dia pasti akan penasaran dengan perubahan sikapmu yang mendadak dan kemudian dia sadar kalau dia begitu membutuhkanmu.”
Kyuhyun tertawa mendengar pemikiran dari Vic, ”Hah, aku tak yakin cara itu akan berhasil. Aku sangat paham watak Chaeri, dia sangat keras. Aku yang akan menderita jika bersikap tak acuh padanya.”
Vic memangku wajahnya dengan kedua tangan. Tersenyum melihat wajah sahabatnya itu sedang bersemu karena sedang dimabuk cinta.
”Kau benar-benar sudah menyembuhkan hatimu setelah kepergian Chae Kyeong. Aku senang, akhirnya kau bisa menemukan cinta baru. Semula aku pikir, akan membutuhkan waktu lama agar bisa melihatmu seperti ini…”
Kyuhyun kembali menatap langit, ”Aku juga berpikiran sama. Tapi, perasaan ini memang muncul terlalu cepat. Aku sendiri tak menyangka bisa menyukai Chaeri.”
“Jadi, yeoja itu namanya Chaeri? Apa dia sangat cantik? Aku belum pernah melihatnya.”
“Jika dibandingkan denganmu, bagaikan langit dan bumi. Walau kalian memang sama-sama aneh dan berbeda dengan yeoja-yeoja yang lain,” Vic tertawa saat Kyu mengatakan itu. “Park Chaeri, dia hanya yeoja dari kalangan biasa. Awal aku mengenalnya, dia terkesan narsis dan arogan, berkacamata minus 7, sangat cerewet dan suaranya sangat memekakkan telinga jika dia bernyanyi, tapi aku bagaikan tersihir jika bersamanya. Sangat bahagia jika melihatnya tersenyum, merasa sangat nyaman seolah semua kelelahan yang menyelimutiku sirna.” Lanjut Kyuhyun.
“Kau benar-benar sedang tersihir mantera cinta,” Victoria tertawa.
“Ne.. kau benar.” angguk Kyuhyun.
Kyuhyun lalu memejamkan mata, mencoba menikmati angin lembut yang menerpa wajahnya. Ketika musim gugur datang dan membawa perasaan cinta padanya, dia tak akan menyia-nyiakan itu. Entah kenapa dia belum ingin menyerah untuk mendapatkan cinta Chaeri, seperti kata Victoria. Dia seakan tersihir. Segala kebetulan yang terjadi hingga dia bisa jatuh cinta pada Chaeri diyakini sebagai suatu hal yang indah. Tak ada penyesalan, dia ingin bersama Chaeri seakan tak pernah merasakan kepahitan ketika cintanya ditolak. Dia tak pernah segigih ini sebelumnya, berkat sihir cinta yang terlalu kuatlah hingga membuatnya tak mengenal kata menyerah.
+++++++
“Yaa, kau ini kenapa sih bisa sampai begini?! Musim panas sudah berakhir, musim dingin bahkan belum datang, tapi kenapa kau bisa mimisan dan demam parah di musim gugur ini? Tak seperti biasanya.”
Chaeri tak menghiraukan omelan ibunya. Dia menutup telinganya dengan bantal, berbaring memunggungi sang ibu yang baru selesai mengukur suhu tubuhnya.
”Aigoo~ 37,5 derajat. Hah, ikut eomma ke rumah sakit!” seru sang ibu lagi setelah melihat hasil pengukuran suhu tubuh Chaeri.
”Shiroe,” sahut Chaeri kemudian batuk-batuk.
”Yaa! Eomma tak peduli, kalau kau tak bersiap-siap untuk ke rumah sakit, maka eomma akan panggilkan ambulance!”
Chaeri mendudukan dirinya, lalu melirik sebal pada ibunya.
” Eomma~ … Andwe! Shiroe! Aku hanya demam biasa, eomma tak usah cemas. Setelah minum obat, keadaanku akan baikkan. Eomma pergi saja bekerja, tak usah risaukan aku. Pasien eomma lebih penting.”
Sang ibu bertolak pinggang. Masih ingin memaksa anaknya ikut ke rumah sakit tempat dia bekerja, agar bisa mendapatkan perawatan lebih baik. Walau dia seorang dokter dan tahu kalau anaknya itu hanya demam biasa yang disebabkan oleh flu, tapi tetap saja dia merasa cemas. Terlebih karena pekerjaan yang mengharuskan dia berada di rumah sakit dari sore hingga malam nanti membuatnya tak bisa merawat Chaeri. Namun, dia juga sadar dengan sifat keras kepala yang dimiliki oleh putri satu-satunya itu. Akan percuma jika tetap memaksa membawanya ke rumah sakit. Sakit Chaeri bisa bertambah parah jika emosinya tak stabil. Dia sangat paham dengan kondisi putrinya. Pastinya ada masalah yang sedang dipikirkannya sehingga kesehatannya bisa ’drop’ seperti ini.
”Baiklah, kalau itu maumu. Tapi, jika sampai besok pagi demammu belum turun maka tanpa harus meminta persetujuanmu, kau akan eomma bawa ke rumah sakit!” Han Min Ri –ibunya Chaeri- akhirnya mengalah.
”Oke..” sahut Chaeri tersenyum lalu merebahkan dirinya lagi.
”Jungmin-ah, kau jangan hanya main dengan kelinci saja! Rawat kakakmu selama eomma bekerja, arasseo?!” seru sang ibu sebelum keluar dari kamar Chaeri.
”Ne~ arasseoyo… eomma tak usah cemas. Aku akan menjaga noona dengan baik, sampai eomma pulang kerja..” sahut Jungmin.
Lalu Jungmin berjalan keluar kamar, mengikuti ibunya sampai ke depan rumah sambil menggendong Newton. Setelah sang ibu berangkat ke tempat kerja dengan sebelumnya memberi nasehat dan petuah panjang agar Jungmin merawat kakaknya dengan baik, anak itu kembali ke kamar Chaeri.
Setelah meletakkan Newton di kandangnya. Jungmin lalu duduk di tepi tempat tidur Chaeri. Menyolek tangan kakaknya yang sedang berbaring memunggunginya.
”Yaa! Kau kenapa sih? Colek-colek terus! Aku mau tidur!” seru Chaeri kesal membalik tubuhnya hingga kini berhadapan dengan Jungmin.
”Kau habis di tolak Kyuhyun-hyung, ya? Hingga sakit seperti ini,” tebak Jungmin asal.
Chaeri geram. Dia ingin memukul adiknya, tapi karena tubuhnya sedang lemah. Dia mengurungkan niatnya itu. Dia lalu memunggungi adiknya lagi.
’Justru akulah yang menolaknya.’ Batin Chaeri.
Dia berusaha memejamkan matanya yang terasa panas. Bulir-bulir air mata kembali mengalir ketika teringat kejadian kemarin sore. Saat dia mendorong Nanhee dan tak berniat menolong, lalu terangkai dengan ingatan saat dia bertemu dengan Kyuhyun setelahnya.
”Noona, melihatmu seperti ini membuatku teringat saat kau dan Jong Suk-hyung putus. Demammu bahkan lebih parah daripada ini. Apa setiap patah hati membuatmu jadi sakit seperti ini?” tanya Jungmin lagi.
”Sinca? Jadi, dulu aku juga seperti ini?” lirih Chaeri.
“Ne!” angguk Jungmin. “Er, sebenarnya ada sesuatu yang membuatku penasaran dari tadi. Sebenarnya apa sih isi kardus yang ada di bawah ranjangmu ini? Dulu tak ada tuh.”
Chaeri mendengus. “Coba ambilkan!” Suruhnya. Jungmin bergegas masuk ke kolong ranjang Chaeri. Lalu keluar membawa sebuah kardus besar, menyerahkannya pada noonanya itu.
Melihat kardus itu, Chaeri ingat kalau itu adalah barang-barang Chae Kyeong yang pernah Jong Suk berikan padanya bulan lalu. Dia belum membuka dan mengecek isinya. Selama ini hanya menaruh kardus itu di bawah ranjang, tak berniat melihat isinya.
Lalu dia berkata pada Jungmin, “Letakkan lagi di tempat semula. Lebih baik kita tak usah tahu apa isinya!”
“Mwo?!  Waeyo?” seru Jungmin.
Lagi-lagi Chaeri mendengus dan menjitak kepala adiknya. “Taruh ke tempat semula kubilang! Jangan banyak tanya!” serunya.
Jungmin mengerucutkan mulutnya. Tapi tetap menuruti ucapan kakaknya itu. Setelah itu dengan langkah seperti orang merajuk, dia keluar dari kamar Chaeri dengan membanting pintu kasar sambil membawa Newton bersamanya.
Setelah adiknya tak ada, Chaeri bergumam pada dirinya sendiri.
“Untuk apa aku membuka kenangan Chae Kyeong. Aku tak yakin ada hal baik yang bisa kulihat dari suratnya untukku. Dia mungkin memaafkan Jong Suk, tapi memaafkanku… rasanya mustahil.”
^*** ***^

25 Januari 2005,
Chaeri berjalan keluar dari gedung sekolahnya, Paran High School. Senyum menghiasi bibir tipisnya walaupun hari itu langit sedang mendung. Dia membalas lambaian dan sapaan teman-teman sekolahnya. Ini adalah hari terakhir Chaeri menjadi siswi kelas 2. Mulai semester depan, dia akan menjadi siswa angkatan senior. Dia sangat gembira hari itu karena dia mendapatkan nilai yang sangat memuaskan di ujian kenaikan tingkatnya. Dan dia bangga dengan itu.
Chaeri lalu menghentikan langkahnya saat tiba di depan gerbang sekolah. Dia lalu bersandar pada tembok batu yang menjadi benteng sekolahnya. Menunggu Lee Jong Suk, sahabat yang selalu satu sekolah dan kebetulan juga selalu sekelas dengannya sejak mereka masih di sekolah dasar. Sambil menunggu Jong Suk, Chaeri menatap langit musim dingin yang bewarna kelabu itu. Sekadar berharap salju ataupun hujan tak turun hari ini.
Kemudian pandangannya teralihkan ketika melihat seorang namja yang sedang membawa sebuah sepeda motor berhenti di hadapannya.
”Yaa, ayo cepat naik. Kita pergi sekarang!” seru namja itu melemparkan sebuah helm yang berhasil Chaeri tangkap. Lalu menepuk jok belakangnya. Tersenyum.
Chaeri menggembungkan pipinya. Dia memakai helm yang diberi namja itu. Lalu mendekatinya, sebelum duduk di belakang namja itu. Dia menyodorkan tangannya, berharap diberi sesuatu.
Namja itu tertawa melihat tingkah Chaeri. Dia mengambil sebungkus permen coklat dari kantong jaketnya. Memberikannya pada Chaeri.
”Yaa… Jong Suk-ah, hanya permen coklat?” seru Chaeri merengut membuka bungkus permen itu, lalu mengunyah permen coklat yang terasa manis dan lumer di mulutnya.
Jong Suk masih tertawa, dia lalu mencolek hidung Chaeri dan berkata, ”Kau bisa mendapat lebih jika kau naik ke motorku sekarang juga!”
Chaeri tersenyum. Dia lalu duduk di belakang Jong Suk, memeluk pinggangnya dan setelah itu, sepeda motor yang di bawa Jong Suk melaju kencang melewati jalan-jalan besar menuju suatu tempat yang selalu dia dan Chaeri kunjungi setiap kenaikan tingkat selama 3 tahun belakangan ini.
Sepanjang perjalanan, Chaeri merasakan angin dingin menyapu wajahnya. Dia lalu menyandarkan kepalanya ke punggung Jong Suk. Semakin mengeratkan pelukannya pada namja itu. Menikmati merdunya bunyi detak jantung Jong Suk dan terbuai akan wangi tubuh namja itu.
’Jong Suk-ah… saranghae..’ batin Chaeri memejamkan matanya.
Chaeri hanya bisa mengucapkan kata itu dalam hati, menikmati seorang diri rasa cinta terpendam pada Jong Suk. Sebuah cinta yang tulus dan polos, yang tak mampu dia ungkapkan. Cinta yang dirasakannya pada namja itu sangat indah, tapi masih terkalahkan oleh indahnya persahabatan mereka.
Kemudian, mereka berhenti di sebuah komplek pemakaman. Di depan gerbang komplek itu sudah berdiri seorang yeoja cantik, dari warna matanya yang coklat sudah jelas kalau dia bukan orang korea asli. Rambutnya yang berwarna coklat sebahu dibiarkan tergerai. Yeoja itu masih menggunakan seragam sekolah, tapi seragam yang berbeda seperti yang digunakan Chaeri.
Chaeri lalu bergegas mendatangi yeoja itu. Mereka berpelukan erat. Sementara Jong Suk hanya tersenyum tak berniat bergabung.
”Oppa…” seru yeoja itu melepaskan pelukan Chaeri dan memeluk Jong Suk.
”Im Hanna, berhentilah bertingkah seakan kita sudah lama tak bertemu. Kau bahkan tadi malam masih mampir ke tokoku.”
”Huh, oppa gak asyik,” sahut Hanna, dia lalu menggandeng Chaeri masuk ke komplek pemakaman sedangkan Jong Suk mengikuti di belakang.
Hanna dan Jong Suk sebenarnya masih bersaudara. Ayah Jong Suk dan ibunya Hanna adalah saudara sepupu. Dengan mereka berdualah, Chaeri bersahabat selama ini.
Langkah mereka kemudian terhenti di depan sebuah makam. Hanna meletakkan sebuket bunga Lily yang sedari tadi digenggamnya ke depan batu nisan penanda makam itu. Sementara Jong Suk dan Chaeri berlutut di depan makam itu. Memberikan penghormatan pada Shin Ha Joo, seorang guru yang telah menunjukkan begitu banyak mimpi indah dan harapan pada hidup mereka. Shin Ha Joo wafat 3 tahun lalu. Dia meninggal akibat terserang wabah ebola yang melanda suatu desa di kawasan Asia tenggara. Dia ke tempat itu sebenarnya bertugas sebagai sukarelawan untuk membantu anak-anak desa itu membaca. Tapi sayang, dia harus kehilangan nyawanya ketika mengemban tugas mulia itu.
Chaeri masih meneteskan air mata jika mengingat gurunya itu. Dia selama ini memang menganggap Shin Ha Joo seperti ayahnya sendiri. Sebelum mengenal pria itu saat Chaeri di kelas 4 sekolah dasar, Chaeri adalah anak yang suka membuat onar di sekolah. Selalu mengganggu dan membuat temannya menangis. Berulang kali ibunya dipanggil ke sekolah akibat kenakalan Chaeri. Dia juga selalu membantah setiap perkataan ibunya. Chaeri bersikap seperti itu karena kesal karena hanya memiliki orang tua tunggal. Dia bahkan baru mengetahui siapa ayahnya saat dia berumur 10 tahun. Chaeri sempat membenci ibunya ketika dia tahu kalau ibunya adalah perusak rumah tangga keluarga lain. Dia malu dengan keadaannya, merasa hidupnya tak berarti.
Tapi, Shin Ha Joo menyembuhkan luka hatinya. Kehangatan seorang ayah dapat Chaeri rasakan ketika mengenalnya. Dia bahkan membuat Chaeri menemukan cita-citanya yaitu menjadi seorang guru yang baik seperti Ha Joo. Selain itu, berkat Ha Joo-lah, Chaeri bisa mendapatkan sahabat baik seperti Jong Suk dan Hanna. Sebelumnya, Chaeri bahkan tak memiliki teman. Sifatnya yang keras kepala dan egois membuat anak-anak lain menjauhinya. Shin Ha Joo melunakkan sifat keras itu, dia berhasil membuat Chaeri tak kehilangan masa indah pertumbuhannya.
********
”Chaeri-ya, sudah dengar belum kalau nanti ada boyband yang namanya ’O.V.E.R’ bakal debut di akhir tahun. Katanya mereka bakal ada 12 orang lho, banyak banget, kan? Dan salah satu membernya katanya si ulzzang Kim Heechul itu. Yaa.. dia baru upload foto-fotonya dengan rekan yang di gosipin sih, bakal jadi member boyband itu. disana ada Lee Hyukjae, sahabatnya Junsu-oppa…”
Hanna bercerita dengan penuh semangat tentang boyband yang belum debut itu kemudian melanjutkan ceritanya tentang Kim Junsu. Personel DBSK yang paling dia sukai dan selalu diidamkannya untuk menjadi namjachingunya. Chaeri sendiri hanya tersenyum saja mendengarkan. Mulutnya sedang sibuk menikmati secangkir coklat hangat sementara matanya fokus memperhatikan Jong Suk yang sedang mengolah coklat.
Mereka bertiga sekarang sedang berada di dapur toko coklat milik ayah Jong Suk setelah sebelumnya mengunjungi makam Shin-seongsangnim. Bisa dibilang, dapur itu adalah tempat favorit mereka jika sedang kumpul bersama. Mereka bisa bebas bersenda gurau sambil menikmati berbagai macam jenis coklat yang tersedia di toko itu.
”Jong Suk-ah, itu coklat jenis baru yang kau bilang dibuat spesial untukku, ’kan?” tanya Chaeri ketika melihat Jong Suk sudah selesai mengolah coklat buatannya dan bersiap menuangkan ke dalam cetakan dan kemudian di letakkan di lemari pendingin.
Jong Suk mengangguk, namja itu memang tak terlalu banyak mengeluarkan suara. Entah bagaimana dia bisa bertahan selama ini dengan memiliki sahabat seperti Chaeri dan Hanna yang terkenal dengan kecerewetan mereka.
”Yaa… yaa.. cih!” seru Hanna matanya bergantian melirik Jong Suk dan Chaeri. Kemudian dia berkata, ”Oppa, kau juga membuatkannya untukku ’kan?”
”Ne…” sahut Jong Suk pendek.
Hanna mengerling nakal pada Chaeri. Dia sangat tahu kalau Chaeri diam-diam memiliki perasaan spesial pada Jong Suk. Dia sangat suka menggoda Chaeri yang selalu takut menyatakan perasaan sesungguhnya pada namja itu. Hanna memperhatikan wajah Chaeri yang merengut, kesal karena mengira dirinya salah paham.
”Yap, tampaknya sudah siap untuk kalian coba,” seru Jong Suk. Coklat yang dibuatnya tadi sudah mengeras. Satu-persatu coklat berbentuk bulat seukuran buah cherry dan bewarna merah itu dia keluarkan dari cetakkan dan meletakkan di atas piring. Lalu memberikan pada kedua yeoja yang sedari tadi ada di hadapannya.
”Silahkan mencoba,” katanya.
Hanna langsung memasukan coklat itu ke dalam mulutnya dan berdecak, ”Nyummy.”
Chaeri memperhatikan dengan seksama coklat itu. Dia lalu memandang Jong Suk yang juga menatapnya.
”Seperti buah cherry merah,” seru Chaeri.
”Tentu saja. Sudah kubilang ’kan, kalau coklat ini kubuat spesial untukmu. Cherry Chocolate. Itu namanya. Bentuknya yang seperti Cherry dan tentu saja, ada rasa cherry di dalamnya. Hehehe.”
”Ohuk.. ohuk…” Hanna tersedak coklat yang dimakannya. Dia merasa risih dengan cara Jong Suk merayu Chaeri, terlebih dilakukan di hadapannya. Merasa menjadi pengganggu, Hanna lalu meninggalkan dapur itu. Membiarkan Jong Suk dan Chaeri berdua saja.
”Gomawo…” kata Chaeri pelan setelah Hanna pergi sembari menundukkan wajahnya berusaha menyembunyikan rona merah di pipi akibat ucapan Jong Suk tadi.
Mereka lalu tak banyak bicara. Hanya saling menatap sambil menikmati coklat yang menghangatkan perasaan keduanya.
^*** ***^
Ini kali pertama Kyuhyun masuk ke kamar Chaeri. Dia memperhatikan Chaeri yang  sedang tertidur pulas. Dia duduk di tepi ranjang yeoja itu, lalu meletakkan punggung tangannya ke kening Chaeri  yang terasa hangat.
”Kau jadi sakit seperti ini bukan karena aku,’kan?” bisik Kyuhyun.
Dia lalu mengusap peluh di kening Chaeri. Membelai lembut pipinya dan kemudian meraih tangan yeoja itu dan menggenggamnya.
Chaeri yang merasa risih dengan perlakuan itu, terbangun. Dia kaget melihat Kyuhyun ada di kamarnya. Buru-buru dia memasang kacamatanya untuk memastikan kalau dia sedang bermimpi. Tapi nyatanya, Kyuhyun memang sedang berada di sampingnya. Memandangnya penuh kecemasan.
”Yaa! Kenapa kau ada disini?!” seru Chaeri berusaha menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, dia saat ini memang hanya mengenakan baju tidur dengan lengan bertali spagetti. Pakaiannya terlalu terbuka sementara saat ini dia hanya berdua saja dengan seorang namja.
”Aku hanya ingin menengokmu. Jungmin bilang kau sakit, makanya aku kemari,” kata Kyuhyun berusaha mengalihkan pandangannya. Tapi matanya malah terpaku pada sebuah foto yang terpajang di meja di samping tempat tidur Chaeri. Foto dua orang yeoja yang mengapit seorang namja di tengah mereka. Namja itu adalah Jong Suk yang Kyuhyun kenali sebagai mantan kekasih Chaeri. Chaeri bersama Jong Suk dan seorang temannya terlihat sangat bahagia di foto itu, tertawa di depan sebuah arena bermain.
”Kau sudah lihat keadaanku ’kan? Segeralah pergi dari sini karena nanti kau bisa tertular sakit flu dariku,” kata Chaeri .
”Shiroe. Mana mungkin aku membiarkan kau yang sedang sakit seperti ini sendirian saja di rumah!” sahut Kyuhyun.
”Yaa… ’kan ada adikku?!”
”Dia sedang pergi bersama Hyukjae-hyung. Tadi, aku kemari dengannya karena adikmu yang mengabari kalau kau sedang sakit dan kemudian Hyukjae-hyung mengajak adikmu pergi.”
”Mwoya?!”
”Sudahlah kau beristirahat saja. Aku akan menjagamu, tak usah cemaskan adikmu. Hyungku orang baik kok. Mereka juga sudah sering main bersama.”
Chaeri menahan geram. Dia benar-benar kesal pada Jungmin saat ini hingga membuat kepalanya menjadi terasa berat akibat menahan emosi.
”Awas saja kau Park Jungmin. Aku akan memukulimu dengan centong nasi saat kau pulang nanti,” ucap Chaeri kemudian menyelubungi tubuhnya dengan selimut.
Kyuhyun tetap duduk di tepi ranjang Chaeri. Sementara yeoja itu bersembunyi di balik selimut. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Bingung dengan apa yang akan dibicarakan selanjutnya.
Mata Kyuhyun kembali memperhatikan sekeliling dinding kamar Chaeri. Disana terpajang beberapa poster, ada poster Super Junior dengan tema album ‘Sorry Sorry’, juga poster Super Junior 05 yang waktu itu masih terdiri dari 12 member sebelum ada dirinya bergabung. Ada juga Poster DBSK, Bigbang, SHINee, SS501 dan F(x). Untuk membernya hanya ada poster G-Dragon, Onew dan Heechul. Benar-benar kamar yang ramai karena di dindingnya di penuhi banyak wajah, selain poster idola banyak juga terpajang foto-foto Chaeri bersama teman-temannya.
“Yaa, sejak kapan kau jadi fangirl?” kata Kyuhyun seraya melirik Chaeri yang masih menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
“Bukan urusanmu!” ketus Chaeri.
“Sayang sekali tak ada fotoku yang kau pajang.”
“Ada kok, tuh sama-sama rekan se-grupmu!”
”Tapi tak spesial seperti Jiyoung, Onew dan Heechul-hyung.” sesal Kyuhyun.
”Mereka kan idolaku.”
”Lalu aku?” Kyuhyun dapat mendengar suara dengusan Chaeri. Lalu dia menambahkan. ”Yeah, ku akui… kau hanya menganggapku namja aneh.”
Dengan perlahan Kyuhyun menarik selimut Chaeri. Dia ingin melihat wajah yeoja itu sedang Chaeri hanya membiarkan.
”Kenapa kau berubah jadi seperti ini Kyuhyun-sshi? Padahal aku lebih suka hubungan kita yang dulu. Selalu berdebat dan itu menyenangkan untukku. Bukannya yang seperti ini, a-aku tak suka mendengarmu merayu ataupun berharap padaku. Aku bahkan merasa bingung jika kau di dekatku. Ini membuatku tak nyaman. Aku lebih suka kau yang dulu, yang membenciku karena memanfaatkan keadaanmu untuk memperoleh keuntungan. Bukannya kau yang seperti ini!”
Kyuhyun terdiam, matanya memperhatikan Chaeri yang tak mau menatapnya.
”Pergilah dari sini, kau membuatku tak nyaman. Kumohon..” kata Chaeri lagi.
”Shiroe!”
Chaeri lantas bangkit dari pembaringannya. Dengan sekuat tenaga dia mendorong tubuh Kyuhyun. Tapi nyatanya tak berpengaruh apa-apa. Kyuhyun tetap duduk di posisinya tanpa bergeser sedikitpun.
”Apakah aku sebegitu menyebalkannya bagimu?” kata Kyuhyun menahan geram.
”Ne..”
”Jangan bohong Park Chaeri! ”
”Aku tak bohong!”
”Kalau begitu tatap aku saat kau mengatakannya!” Kyuhyun menarik paksa wajah Chaeri dan memegangi dagunya. Mata mereka beradu. Dan Kyuhyun dapat melihat mata Chaeri yang basah oleh air mata.
”Jangan mencoba menyangkal perasaanmu sendiri Park Chaeri. Itu membuatmu sakit seorang diri. Kau itu menyukaiku, tak ada gunanya kau menolakku karena takut impianmu tak terwujud. Sejak awal, aku tahu kau berusaha mewujudkan mimpimu seorang diri dengan usahamu sendiri. Takdir mempertemukan kita bukan untuk pencapaian mimpimu, tapi agar kau menjadi yeojaku,” kata Kyuhyun santai memperlihatkan seringainya.
”A-aniyo..” sahut Chaeri menepis tangan Kyuhyun.
”Hah, masih menyangkal! Sudahlah, kau jadi sakit seperti ini karena dampak kejadian semalam ’kan? Adikmu sendiri tadi yang bilang, kalau kau hanya sakit jika sedang patah hati. Berhentilah menolakku! Karena aku sudah tak menerima satu kata penolakkan lagi!”
’Kyaaa.. Park Jungmin. Awas kau!’ pekik Chaeri dalam hati.
”Cho Kyuhyun-sshi jangan mencoba menggodaku!” seru Chaeri melempar bantalnya pada Kyuhyun, tapi namja itu malah membalasnya.
”Ini yang kau bilang kau menyukaiku! Kau malah membalas lemparan bantalku! Padahal aku sedang sakit!” pekik Chaeri memijat hidungnya yang sakit terkena lemparan bantal itu.
Kyuhyun tertawa melihat wajah marah Chaeri. Dia lalu menarik tangan Chaeri yang masih memijit hidungnya. Dengan perlahan dia mengecup bibir Chaeri.
”Michyeosso!” Chaeri mendorong tubuh Kyuhyun. ”Aku sedang flu, kau bisa tertular nanti..”
”Yaa, jadi ini penolakkan versi baru?” seru Kyuhyun tertawa.
”Aissh,” Chaeri menggerutu sebelum Kyuhyun mendaratkan ciumannya lagi.
”Bau obat,” cela Kyuhyun.
”Kalau begitu hentikan..” Chaeri mendorong tubuh Kyuhyun lagi.
Namja itu tertawa, ”Shiroe! Anggap saja aku sedang menerima virus dan penangkalnya sekaligus!”
Chaeri mendengus mendengar ucapan bodoh Kyuhyun. Tapi dia membiarkan saja saat namja itu kembali menciumnya.
+++++++
Chaeri menikmati bubur ayam ginseng yang Kyuhyun belikan untuknya. Sementara Kyuhyun memakan dengan lahap Jajangmyeon favoritnya sambil menyaksikan acara tv di ruang keluarga rumah Chaeri.
”Jadi peringatan resminya kita ’jadian’ hari ini, hanya dengan seperti ini ya?” kata Kyuhyun melirik Chaeri.
”Siapa bilang kita jadian?!”
”Mwo?” seru Kyuhyun.
”Yaa.. jangan kau pikir karena aku membiarkan kau menciumku tadi adalah tanda kalau aku menerimamu! Aku saja yang tadi kelewat lemah sehingga tak bisa menolaknya..”
”Lagi-lagi menyangkal, hah!” Kyuhyun lalu membelai rambut Chaeri. ”Cepat sembuh ya, darling.”
Wajah Chaeri merona. Entah kenapa kesan saat Kyuhyun memanggilnya ’darling’ tadi terasa berbeda ketimbang dulu. Dia memang tak bisa menyangkal kalau rasa sayang pada namja itu memang ada. Dia bahkan sudah lupa tentang alasannya menolak Kyuhyun kemarin malam. Dia membiarkan Kyuhyun menarik paksa perasaan cintanya agar muncul di permukaan.
Untuk meraih impian. Chaeri sudah sadar kalau itu akan dapat dia wujudkan walaupun bukan dari hasil memanfaatkan uang perusahaan Kyuhyun. Tapi untuk cinta yang begitu tulus seperti yang Kyuhyun berikan? Rasanya mustahil akan ada lagi jika Chaeri melewatkan kesempatan ini.
Lalu bagaimana dengan Nanhee? Keponakannya yang menyukai Kyuhyun?
Yah, egois sekali Chaeri jika menolak Kyuhyun hanya karena tak ingin menyakiti Nanhee. Dia tersadar akan hal itu. Jika Nanhee bisa egois dengan mengatakan akan merebut Kyuhyun dari Chaeri maka Chaeri akan lebih egois lagi agar namja itu tak berpaling darinya.
”Kyuhyun-sshi, kau sudah salah memilihku. Asal kau tahu, aku ini tipe pencemburu akut. Jika kau memang yakin ingin jadi pacarku. Maka mulai sekarang jangan berusaha untuk dekat-dekat dengan yeoja lain!” seru Chaeri.
”Wow, kau mulai mengajukan syarat lagi!” decak Kyuhyun. Tapi dia melanjutkan. ”Baiklah, aku akan menjadi namja yang baik. Tapi, sungguh.. aku sangat penasaran jika kau cemburu, Chaeri-ya. Cemburu itu salah satu tanda cinta, dan aku ingin tahu bagaimana jika kau sedang mencemburuiku!”
”Aku akan selalu diam jika sedang cemburu. Aku juga tak mengerti kenapa selalu seperti itu. Tinggal kau sendiri saja nanti yang mencari tahu, aku sedang cemburu atau tidak…” ungkap Chaeri.
”Wow, itu rumit. Harusnya kau meluapkannya. Langsung saja marah atau bereaksi. Seperti aku, kau ingat saat di Busan, kenapa aku membelikanmu Newton. Itu karena aku cemburu melihatmu memuji Jinki dan bahkan melihat Heechul-hyung ingin membelikan Newton untukmu!”
”Hah.. lucu. Cemburumu bodoh sekali,” dengus Chaeri melanjutkan makannya yang terhenti gara-gara berbicara dengan Kyuhyun.
”Oke, tapi.. sudah diputuskan kalau hari ini adalah hari ’jadi’ kita ’kan?” kata Kyuhyun.
”Yaa… kenapa daritadi membahas itu terus. Kita ini bukan anak kecil yang akan memperingati hari ke- 10, ke-100 dan seterusnya. Itu konyol!”
”Paling tidak, aku menunjukkan sisi romantisku!”
”Aku lebih suka sisi iblismu!”
”Mwo?!” Kyuhyun terbelalak. ”Wa-waeyo?”
”Sudah kubilang ’kan, kalau aku merasa nyaman ketika kita berdebat. Kau sangat menyebalkan ketika sok romantis. Aku lebih suka kau yang seperti ini..”
”Jadi aku yang bersikap seperti ini menurutmu sedang menunjukkan sisi ’evil’ ku?”
”Ne..” angguk Chaeri tertawa.
”Aigoo..” keluh Kyuhyun menepuk jidat.
”Ngomong-ngomong, dari tadi aku tak melihat Newton..”
”Jungmin membawanya pergi. Mungkin, anak kita itu sedang asyik bermain-main di dorm..”
”Mwoya? Anak kita?” tanya Chaeri bingung.
”Iye… Newton. Anak kita. Jungmin bilang, kau sering menyebut dirimu ’eomma’ pada Newton dan terkadang Jungmin juga dengar kau menyebutku sebagai sang ’appa’. Hah, tak kusangka kau bisa segila Yesung-hyung dan Sungmin-hyung..”
”Yaa.. aigoo… Park Jungmin!” keluh Chaeri menutup telinganya tak ingin mendengar kelanjutan ocehan Kyuhyun yang seakan mengejeknya. Adiknya, Park Jungmin mungkin lebih baik tak usah pulang untuk beberapa waktu ini karena Chaeri sudah bertekad akan memukuli anak itu dengan centong nasi andalan ibu mereka karena jelas saja, Jungmin benar-benar sudah membongkar hampir semua hal yang memalukan dari Chaeri kepada Kyuhyun.
^*** ***^
14 Febuari 2005,
Chaeri duduk termangu, meletakkan kepalanya ke meja makan dan memperhatikan sekotak coklat buatannya sendiri. Hari ini, Valentine’s day. Dimana banyak yeoja menggunakan kesempatan untuk mengungkapkan rasa sayang dan cinta pada namja yang disukainya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Chaeri memperingati hari itu dengan membuat coklat untuk diberikan spesial pada namja yang disukainya.
Tapi… walau sekarang sudah sore. Coklat itu masih saja belum dia berikan kepada orang yang diinginkannya yaitu Lee Jong Suk.
”Babo… seperti biasa dia selalu mendapatkan banyak coklat. Aku jadi tak punya kesempatan untuk memberikannya. Lagipula, bodoh sekali! Kenapa aku harus memberinya coklat buatanku padahal dia sendiri bisa membuat coklat yang sangat enak..” keluh Chaeri seorang diri.
”Tapi… jika aku tak mengatakan perasaanku. Kami hanya akan menjadi sahabat saja seumur hidup…”
Chaeri langsung bangkit dari duduknya. Dia tak ingin menjadi sahabat selamanya. Dia sangat ingin menjadi yeojachingu Lee Jong Suk. Dia lalu merapikan pakaian dan rambutnya. Memasukkan kotak berisi coklat itu ke dalam tas selempangnya. Lalu bergegas menuju Toko coklat yang sekaligus rumah milik Jong Suk.
Chaeri ke rumah Jong Suk hanya dengan berjalan kaki. Letaknya memang hanya 3 blok dari rumah Chaeri. Tapi, ketika hanya tersisa kurang lebih tiga meter lagi. Langkah Chaeri terhenti.
Dia tercengang melihat Jong Suk sedang dicium seorang yeoja. Chaeri sangat mengenal yeoja itu. Dia adalah Han Chae Kyeong, hoobae Hanna di sekolahnya dan memang yeoja itu pernah menjalin hubungan asmara dengan Jong Suk beberapa bulan lalu. Mereka putus tanpa Chaeri ketahui alasannya.
Chaeri berbalik. Ingin segera pergi dari tempat itu. Membatalkan pernyataan cintanya. Tapi, langkahnya terhenti ketika mendengar Jong Suk memanggilnya.
”Chaeri-ya… kau mau kemana?”
Chaeri memutar tubuhnya. Mencoba tersenyum pada Jong Suk dan Chae Kyeong.
”A-aku ingin membeli coklat. Untuk Jungmin.. hehe..” jawabnya. “Chae Kyeong-ah.. annyeong…” sapa Chaeri kemudian.
“Onnie.. annyeong,” balasnya. “Ah~ sebenarnya aku ingin berbincang banyak dengan onnie. Tapi aku harus buru-buru pulang.”
“Mau ku antar?” tawar Jong Suk.
“Oppa.. gwenchana. Aku bisa pulang sendiri…” tolak Chae Kyeong. 
Yeoja itu kemudian membungkukkan badan memberi salam sebelum akhirnya pergi.
“Yaa.. ini valentine. Kenapa kau malah membeli coklat untuk adikmu?” kata Jong Suk mengajak Chaeri masuk ke tokonya.
”Bilang saja kalau aku mengganggumu! Sebetulnya aku mau pulang tadi, tapi kau mencegah..”
”Yaa, Park Chaeri! Kau kenapa? Ketus sekali…” kata Jong Suk mengusap kepala Chaeri.
”Kalian sudah putus! Tapi kenapa berciuman seperti tadi?”
Jong Suk menghela nafas, dia lalu menarik tangan Chaeri. Mengajaknya ke parkiran.
”Pakai helm ini! Aku akan menjelaskannya di tempat lain!” seru Jong Suk dan Chaeri menuruti.
**********
”Kau akan melanjutkan sekolah di Tokyo?” tanya Chaeri lirih. Matanya berkaca-kaca saat mengatakan itu. Sementara tangannya mencengkram erat lengan baju Jong Suk.
”Hanna akan ikut ayahnya ke New York dan kau ke Tokyo… lalu aku? Kenapa kau juga tega meninggalkanku?” isaknya lagi.
”Jadi… setelah tamat sekolah tahun depan, kalian berdua akan pergi?! Meninggalkanku sendirian. Kupikir, jika Hanna pergi.. aku masih bisa kuat karena kau akan tetap disini. Tapi kenapa kau juga? Kenapa baru mengatakan padaku kalau kau akan melanjutkan sekolah disana… mendatangi ibumu! Kenapa tak disini saja….”
”Hanya kalian berdua sahabatku… aku akan kesepian jika kalian tak ada….”
Jong Suk menarik kepala Chaeri ke dadanya. Berusaha meredamkan tangisan yeoja itu walau nyatanya tak berhasil.
”Mianhae…” katanya lirih.”Kita bertiga masih bisa bersama selama setahun ini. Jadi kumohon jangan bersedih.”
”Jadi, apakah ini alasan kejadian tadi? Lalu, apakah kau dan Chae Kyeong sudah kembali bersama?”
”Aniyo… kami hanya berteman.”
Chaeri menatap Jong Suk tak percaya. Dia melepaskan dirinya lalu berujar, ”Nappeun. Hanya berteman tapi berciuman. Kalau kau masih menyukainya kenapa tak kembali saja berpacaran…”
”Tapi sayangnya aku tak memiliki perasaan itu..” sela Jong Suk. ”Sejak awal memang tak pernah ada. Aku dan dia berkencan semula karena aku berpikir, kelak aku akan menyukainya tapi nyatanya rasa itu tak pernah muncul. Itulah sebabnya kami putus….”
”Kalau dari awal tak suka kenapa malah menjalani hubungan itu? Kau… a-aku tak menyangka kau adalah namja yang buruk! Kau mempermainkannya!”
Jong Suk membiarkan saja Chaeri mengumpatnya. Dia hanya menatap pedih pada yeoja itu. Kemudian salju turun diiringi dengan hembusan angin dingin yang membawa uap air dari Sungai Han yang ada disamping mereka.
“Aku melakukannya hanya untuk mengujimu, Chaeri-ya. Tapi nyatanya kau bahkan tak terlihat cemburu jika aku bersamanya. Aku memang jahat. Tapi aku melakukannya agar tak merusak persahabatan kita. Karena aku menyukaimu… kau yang terlalu mengagungkan persahabatan ini pastinya akan membenciku jika aku memiliki perasaan lain padamu, bukan?”
“Aku tak ingin membuatmu bingung dan merasa canggung. Tapi, kau tahu rasa pedih karena memendang cinta sepihak? Itu sangat sakit..” jelas Jong Suk.
”Kenapa kau baru bilang sekarang…” Chaeri memukul dada Jong Suk.
”Jadi bagaimana denganmu?”
”Jong Suk-ah, saranghae..” aku Chaeri.
”Naddo, Chaeri-ya… ”
Untuk pertama kalinya selama hampir 11 tahun mereka saling kenal. Kata itu terucap. Hari itu, adalah hari terakhir salju turun menandakan musim dingin akan berakhir. Awal cerita cinta mereka dimulai di hari itu. Sebuah kisah cinta yang sangat singkat namun membawa rasa pahit yang berkepanjangan.
Dan ketika cerita cintanya dengan Jong Suk dimulai, Chaeri masih belum tahu bahwa kisahnya itu akan menjadi sebuah konflik panjang dalam hubungan cintanya berikutnya Bagaikan fantasi yang dimunculkan Anandamide yang seakan semuanya indah. Itulah anggapan Chaeri ketika kisahnya dan Jong Suk dimulai…
To Be Continued
PART 10

STORY
To: Newton appa
Hei, jangan lupa… lusa makan malam di rumahku! Kau pasti sudah kembali ke Seoul ’kan saat itu?
Chaeri mengirim pesan singkat itu sambil mengawasi Kyuhyun yang sedang mengantri diCheckin counter untuk mengambil boarding pass. Dia berusaha menyembunyikan dirinya di balik pilar besar yang jaraknya tak jauh dari namja itu dan rombongannya berdiri. Berusaha agar Kyuhyun tak menyadari kehadirannya disana. Chaeri melihat Kyuhyun yang saat itu menutupi wajahnya dengan masker hitam mengangguk-angguk sambil memencet-pencet tuts ponselnya, tampaknya sedang membalas pesan Chaeri dan ternyata dugaannya benar…
From: Newton appa
Tentu saja aku ingat (^.^) aku pasti datang. Sajikan masakan enak untukku!
Setelah membaca isi pesan itu, Chaeri kembali mengawasi Kyuhyun beserta rombongan Super Junior yang sudah selesai melakukan pengecekan bagasi. Mereka kini mulai menghilang menuju waiting room untuk menunggu pesawat yang akan membawa mereka semua terbang ke China. Hingga kemudian ponsel Chaeri kembali berbunyi.
From: Newton appa
Apa hanya itu yang ingin kau sampaikan padaku?
Chaeri mengernyitkan alis kanannya. Bingung ingin membalas apa. Tapi kemudian dia memutuskan untuk mengabaikan pesan itu dan kemudian berjalan menuju terminal kedatangan. Dia sengaja ke bandara Incheon sore ini alasannya bukan karena ingin mengantarkan Kyuhyun, tapi karena ingin menjemput sahabatnya -Im Hanna- yang akan datang dari New York untuk menghabiskan liburan akhir tahunnya di Seoul.
Kemudian ponselnya kembali berdering. Kali ini bukan bunyi pesan masuk. Tapi panggilan dari namjachingunya itu.
”Aigoo.. bocah ini! Harusnya dia sudah me-nonaktif-kan ponselnya. Kenapa malah menelponku?” sungut Chaeri sebelum menyahut panggilan Kyuhyun. ”Yeoboseyo~”
Yaa.. kenapa tak membalas pesanku?!
”Memang perlu?” Chaeri memonyongkan bibirnya. Matanya tak lepas memperhatikan orang-orang yang mulai keluar dari pintu terminal kedatangan. Terkadang dia menjinjitkan kakinya karena pandangannya terhalang oleh orang yang lebih tinggi yang berdiri di depannya. Dia tak boleh lengah mengawasi kedatangan Hanna.
Kau dimana sekarang? Bising sekali!” Kyuhyun tak mengubris jawaban ketus Chaeri tadi.
”Hmm…”
Cepat jawab!
”Di bandara Incheon…” kekeh Chaeri. Matanya masih mencari-cari Hanna yang belum muncul juga.
YAA! SEJAK KAPAN?!” pekik Kyuhyun membuat Chaeri menjauhkan kupingnya dari ponsel. “Apa kau berniat mengantarku?
“Sayangnya tidak. Aku sedang menjemput teman. Im Hanna. Harusnya kau mendengarkan dengan baik ceritaku semalam. Kau tak memperdulikanku gara-gara game bodohmu itu!”
Ah… mianhae. Jadi kau marah?
Chaeri memutus hubungan telpon itu ketika melihat sosok Hanna muncul berjalan ke arahnya. Dia bergegas menyambut yeoja itu.
”Hanna-ya… neomu bogoshipo…” seru Chaeri sembari memeluk Hanna.
I Miss u too, Chaeri-ya…” Hanna memeluk erat tubuh Chaeri. Lalu berkomentar, ”Kau makin gemuk!”
”Sinca?!” dengan cepat Chaeri melepaskan pelukannya. ”Huu.. jadi kentara sekali ya? Padahal hanya bertambah 3 kg.” Lalu ponsel Chaeri kembali berbunyi.
”Yaa.. apalagi?” bentak Chaeri pada Kyuhyun lewat ponselnya.
Kenapa memutus telponku begitu saja?
”Temanku sudah datang. Aku mau pulang nih, kau juga harusnya sudah akan berangkat ’kan?”
Kau belum menjawab pertanyaanku! Aku tak bisa pergi dengan tenang!
”Aku marah.. tapi….”
Apa?”
”Aku mencintaimu.. hehe. Sudah ya, sekarang bekerjalah dengan tenang. Hati-hati di jalan dan jangan jelalatan. Saranghae..” Chaeri menutup telponnya. Wajahnya merona menahan malu karena kata-katanya sendiri sementara Hanna memandanginya dengan senyum penuh arti.
”Jangan bilang penambahan berat badanmu karena namjachingumu itu?” tebak Hanna.
Chaeri mengangguk. ”Dia membuatku bahagia, hingga nafsu makanku bertambah..”
”Hanya karena itu? bukan karena kau sedang berbadan dua kini?”
”Yaa! Im Hanna! Yang benar saja!” rengut Chaeri
”Jadi bukan ya?” Hanna tertawa dan berjalan mendahului Chaeri sambil mendorong trolli yang mengangkut barang bawaannya.
”Tentu saja bukan!” Chaeri menyusul lalu membantu Hanna mendorong trolli. ”Hanna-ya, aku senang kau datang. Banyak hal yang ingin kuceritakan padamu!”
++++++
”Aigooo…. apa yang terjadi dengan kamarmu? Kemana semua poster idol dan foto-foto kita? Yaa.. baru setahun lalu aku memasang poster G-dragon disitu, tapi sudah tak ada! Kenapa sekarang hanya ada fotomu dan namjachingumu itu!” protes Hanna sesaat setelah melangkahkan kakinya masuk ke kamar Chaeri.
”Jangan bilang kau tidak memajang lagi fotoku dan Jong Suk-oppa!” tuduh Hanna bergegas ke meja belajar Chaeri. ”Yaa… kenapa hanya foto kita berdua saja yang kau pajang?”
”Kyuhyun tak suka, makanya tak kupajang lagi,” jawab Chaeri enteng. Dia mendorong koper-koper Hanna untuk diletakkan di pojok kamarnya.
”Yaa.. apa-apaan dia?! Mengaturmu seperti itu!”
”Aku rasa itu wajar Hanna. Coba kau pikir, namja mana yang suka jika yeojanya memajang foto mantan namjachingunya? Lagipula dia tak pernah mengaturku. Aku hanya menghargainya.” Kemudian Chaeri menepuk pundak Hanna yang terlihat kesal, ”Hanna-ya, kau bersihkan tubuhmu dulu, sementara aku menyiapkan makan malam. Ayolah.. jangan memasang tampang masam padaku. Ok?!
Hanna mengangguk. Setelah membersihkan diri, dia lalu makan malam bersama keluarga Chaeri. Setelah itu, bersama Chaeri dia lalu kembali ke kamar untuk beristirahat. Hanna memang selalu menghabiskan liburan akhir tahunnya bersama keluarga Chaeri. Biasanya dia baru akan kembali ke New York seminggu setelah tahun baru. Hal itu selalu terjadi sejak 3 tahun terakhir, tepatnya setelah 2 tahun dia hijrah ke negri paman Sam untuk melanjutkan studinya sekaligus berkumpul bersama orang tuanya yang memang bekewarganegaraan Amerika.
”Chaeri-ya, kau sudah tidur?”tanya Hanna. Saat itu sudah tengah malam.
Chaeri bangkit dari pembaringannya. Dari tadi dia memang belum tidur karena asyik chattingdengan Kyuhyun lewat ponsel. Dia lalu memandang Hanna yang sedang berbaring di ranjangnya. Selama Hanna menginap di rumahnya memang Chaeri selalu tidur di lantai sementara Hanna menggunakan tempat tidurnya.
”Kau masih jetlag?” tebak Chaeri yang dibalas anggukan Hanna.
”Chaeri-ya… kau sungguhan sudah melupakan Jong Suk-oppa?”
”Ne..” Chaeri mengakhiri Chat-nya dengan Kyuhyun dan mulai fokus untuk berbagi cerita dengan Hanna. ”Kumohon Hanna, jangan mengungkit-ungkit dia lagi. Sejak hubungan kami berakhir 5 tahun lalu, aku berjuang sekuat tenaga untuk melepaskannya. Aku sudah berhasil kini dan sekarang aku sudah memiliki kekasih, aku sudah mengobati hatiku.”
”Bagaimana bisa? Kau dulu bilang padaku kalau kau dan Kyuhyun itu hanya berkencan pura-pura! Karena perusahaannya membayarmu! Kau bilang kau tak menyukainya.. tapi kenapa sekarang kau seperti tergila-gila padanya?” cecar Hanna.
Chaeri menghela nafas panjang. Wajar saja jika Hanna bingung dengan perubahan sikap drastis Chaeri pada Kyuhyun. Saat masih di awal kontrak kencan pura-puranya dengan Kyuhyun 5 bulan lalu, Chaeri memang sempat berkeluh kesah pada Hanna tapi kemudian ketika perasaannya pada Kyuhyun mulai berubah sejak dia berkencan sungguhan dengan Kyuhyun 2 bulan lalu, dia tak pernah menceritakan hal itu pada sahabatnya.
”Apa karena kau sudah tidur dengannya sehingga kau berubah seperti ini?” lanjut Hanna melihat Chaeri tak meresponnya.
Chaeri menatap Hanna tajam. Kesal atas tuduhan Hanna.
”Yaa! Tak ada hal yang seperti itu terjadi! Jangan samakan dia dengan Jong Suk! Dan ini bukan Amerika, Hanna! Kau jangan menjudge bahwa semua yang ada diotak pasangan kekasih adalah hal itu. Dia sangat baik padaku! Menghargaiku… itulah sebabnya aku mencintainya.”
”Bicaramu omong kosong! Kau juga mengucapkan itu saat kau berpacaran dengan Jong Suk! Tapi nyatanya? Kalau aku tak berhasil mencegahmu, kau pasti sudah hancur sekarang!”
”Hanna-ya..bisakah kita berhenti membicarakan masa lalu itu?”
Hanna tersadar kalau ucapannya itu menyakiti Chaeri. Dia melihat mata sahabatnya itu berkaca-kaca. Dia lalu bergegas turun dari ranjang dan memeluk Chaeri. Menepuk punggung yeoja itu.
”Mianhae Chaeri-ya…” dia ikut terisak.
++++++
”Tapi.. aku benar-benar tak mengerti. Kenapa kau bisa begitu menyukai Cho Kyuhyun itu?” Hanna masih berusaha mengorek perasaan Chaeri.
”Memangnya cinta butuh alasan?” Chaeri balik bertanya. Mereka kini berbaring bersisian sambil menatap langit-langit kamar Chaeri.
”Cih…” dengus Hanna, ”Benar-benar sedang dimabuk kepayang.”
”Awalnya sih tidak. Tapi setelah sebulan berkencan, aku jadi tak mau kehilangannya. Konyol sekali. Padahal awalnya aku berulang kali menolaknya….”
”Bagaimana bisa? Apa sih yang dia lakukan hingga membuatmu begini?”
”Dia menunjukkan perhatian padaku. Kasih sayangnya padaku sangat tulus… bisa dibilang karena hanya dia yang bersikap seperti itu padaku saat ini sehingga aku bisa begitu menyukainya. Saat berbicara dengannya juga sangat menyenangkan.” jelas Chaeri.
”Si evil magnae yang terkenal dengan celetukkan yang bisa membuat semua hyungnya mati kutu bisa bersikap seperti itu? Aku tak percaya! Cho Kyuhyun itu lebih lekat dengan image dongsaeng kurang ajar, maniak game yang tak peduli apapun! Mana mungkin dia bersikap romantis seperti yang kau bilang…”
”Hanna-ya… nyatanya dia bersikap lembut padaku! Memang sih dia terkadang suka kasar dan seenaknya. Tapi percayalah, si evil magnae itu sangat baik padaku!”
Hanna menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu dia kembali berkata, ”Baiklah, aku mencoba percaya. Tapi kau belum menceritakan satu hal penting padaku!”
“Apa Itu?”
”Bagaimana dengan kontrakmu dengan perusahaannya? Kau kan sudah sungguhan berkencan dengan Kyuhyun! Apa perusahaan itu masih membayarmu?”
Chaeri menghembuskan nafasnya, lalu menggeleng. ”Kyuhyun langsung melapor pada atasannya kalau dia sungguhan berkencan denganku. Jadi mereka tidak membayarku lagi. Untungnya mereka tak memintaku mengembalikan uang yang sudah mereka berikan.”
”Memangnya sudah berapa banyak uang yang mereka beri?”
”6 juta won. Huh… ditambah uang yang diberi Kyuhyun 2 juta lalu tabunganku selama bekerja 3 juta, totalnya baru 11 juta. Sementara rumah Shin Songsaengnim harganya 40 juta. Masih sangat kurang… tampaknya butuh waktu 5-7 tahun lagi hingga aku bisa membeli rumah itu. Kau tahu?! Gajihku di tempat kerja baru hanya 700 ribu per bulan. Untung saja Ahra-onnie merekomendasikanku ke tempat kerja baruku itu. Kalau tidak, aku ini akan tetap jadi pengangguran yang penuh derita…”
Hanna tertawa mendengar keluhan sahabatnya itu lalu berkomentar, ”Siapa suruh kau jatuh cinta pada Kyuhyun. Tapi paling tidak, uang yang kau peroleh nanti adalah hasil dari kejujuran.”
”Ne, seongsangnim pasti akan bangga padaku saat aku bisa mewujudkan mimpi yang diwariskannya.”
”Ne.. aku juga akan berjuang membantumu.” timpal Hanna.
”Tak perlu. Kau wujudkan saja mimpimu sendiri! Biar mimpi songsaengnim aku yang mewujudkan. Percaya padaku Hanna, aku pasti bisa…” Chaeri menatap Hanna dengan tekad membara.
+++++
Chaeri dan Hanna sore hari itu sedang sibuk mempersiapkan makan malam di dapur rumah Chaeri. Malam nanti memang akan ada jamuan spesial di rumah itu untuk merayakan ulang tahun ibu Chaeri ke-47 tahun. Chaeri menghentikan aktifitasnya  meracik sup rumput laut sejenak saat mendengar bel rumahnya berbunyi. Dia bergegas ke ruang depan untuk melihat orang yang datang dan senyumnya merekah ketika melihat bahwa Kyuhyun-lah orang itu.
”Annyeong, aku menepati janjiku ’kan?” seru Kyuhyun melangkahkan kakinya masuk ke rumah yeojachingunya itu. Di tangan kanannya, dia menenteng sebuah bungkusan yang tak luput diperhatikan Chaeri sejak namja itu datang.
”Kau bawa apa? Oleh-oleh untukku? Tak biasanya..” kata Chaeri penuh harap berusaha merebut bungkusan itu dari tangan Kyuhyun tapi berhasil di tepis.
”Bukan untukmu, chagy. Tapi untuk eomonim! Ini kado dariku..” kekeh Kyuhyun mencubit gemas pipi Chaeri.
”Lalu untukku?!” seru Chaeri.
Tawa Kyuhyun semakin menjadi. Dia lalu mengecup singkat kening Chaeri.
”Itu oleh-olehnya…”
”Yaa! Kalau hanya itu, aku sudah bosan!” rajuk Chaeri menginjak kasar kaki Kyuhyun. Namja itu meringis tapi tawanya masih tak hilang. Dia membelai lembut rambut yeoja yang sangat dirindukannya itu, walau baru dua hari tak bertemu tapi untuknya sekarang itu adalah waktu yang sangat lama. Dia sangat ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan Chaeri tapi sayangnya jadwal pekerjaan yang padat membatasinya.
”Ehem… cukup mesra-mesranya! Chaeri-ya, kau lupa sup-mu?!” tegur Hanna berkacak pinggang memperhatikan dua sejoli itu dari balik pintu dapur.
”Aigoo.. aku hampir lupa. Gara-gara namja bodoh ini..” sungut Chaeri bergegas menuju sup-nya yang masih bertengger di kompor.
Kyuhyun mengamati aktifitas kedua yeoja itu di dapur, lalu berkata sambil menunjuk Hanna, ”Jadi, kau yang namanya Im Hanna itu?”
”Ne, kau pikir siapa lagi? Hanya aku, Im Hanna, satu-satunya yeoja cantik di ruangan ini.”
”Mwo? Lalu aku?” dengus Chaeri.
”Entahlah..” kekeh Hanna.
”Yah.. kau memang tak jelas yeoja atau namja, Chaeri-ya..” timpal Kyuhyun.
Chaeri bersiap melempar Kyuhyun dengan centong nasi. ”Hah.. bodoh! Kalau begitu untuk apa kau berkencan dengan makhluk tak jelas seperti aku?!”
”Ah ya.. benar juga..” Kyuhyun menepuk tangannya dan bergegas meninggalkan dapur saat Chaeri sudah siap melemparnya.
”Hah.. dia sama sekali tak romantis tuh,” sungut Hanna.
”Dia memang seperti itu jika di hadapan orang lain. Tapi jika kami hanya berdua saja.. pasti dia sangat romantis…”
”Hah.. memuakkan…” dengus Hanna.



0 Response to "Lanjutan Chocholate in love"